Menuju konten utama

Inflasi Parah Naikkan Angka Anak Penderita Malnutrisi di Venezuela

Rasio berat badan rendah terhadap tinggi badan balita di Venezuela pada 2009 sekitar 3,2 persen. Agustus tahun lalu naik menjadi 15,5 persen.

Inflasi Parah Naikkan Angka Anak Penderita Malnutrisi di Venezuela
Seorang anak menggunakan raket tenis untuk melempar batu dalam sebuah reli protes terhadap pemerintahan Presiden Venezuela Nicolas Maduro di Caracas, Venezuela, Jumat (9/6). ANTARA FOTO/REUTERS/Ivan Alvarado

tirto.id - Badan urusan Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF), Jumat (26/1/2018), memperkirakan terjadi krisis gizi buruk di Venezuela. Venezuela kini masih dilanda krisis ekonomi berkepanjangan akibat inflasi parah dan ketidakstabilan politik.

Otoritas Venezuela belum mempublikasikan data tentang rasio berat badan rendah terhadap tinggi badan balita sejak 2009, ketika angka tersebut berada pada kisaran 3,2 persen. Namun badan bantuan Caritas menyebutkan angka tersebut sebesar 15,5 persen pada Agustus lalu, demikian menurut UNICEF.

"Sementara angka yang tepat tidak tersedia karena data kesehatan atau gizi resmi yang sangat terbatas, ada tanda-tanda yang jelas bahwa krisis tersebut membatasi akses anak-anak terhadap layanan kesehatan, obat-obatan dan makanan berkualitas," kata juru bicara UNICEF Christophe Boulierac dalam acara PBB di Jenewa, Swiss, sebagaimana dikutip Reuters.

"Ketika ini tentang memerangi malnutrisi anak, bukan waktunya untuk berdiskusi, ini saatnya beraksi. Bertindak untuk memerangi kekurangan gizi membutuhkan data, dan tidak ada cukup data resmi saat ini dan tidak ada cukup koordinasi," kata Boulierac.

UNICEF mengatakan bahwa pemerintah telah mengambil langkah-langkah untuk mengurangi dampak krisis terhadap anak-anak. Beberapa di antaranya yakni dengan menyediakan paket makanan yang terjangkau bagi keluarga yang paling rentan, transfer uang tunai, dan penguatan layanan penilaian dan penyembuhan gizi.

Tapi Boulierac mengatakan bahwa tanpa tindakan bersama antara pemerintah, lembaga bantuan dan Perserikatan Bangsa Bangsa upaya penanganan malnutrisi tidak akan efektif.

"Ini adalah situasi di mana ada krisis ekonomi, hiperinflasi, harga yang meroket, dan juga krisis sosio-politik dengan kurangnya kesepakatan dan dialog, untuk memecahkan masalah yang paling mendesak," demikian sebagaimana dilansir Antara.

Baca juga artikel terkait KRISIS VENEZUELA

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: antara
Penulis: Akhmad Muawal Hasan
Editor: Akhmad Muawal Hasan