tirto.id - Inflasi Eropa melonjak ke level tertinggi sepanjang masa. Terlihat di Inflasi di Jerman, ekonomi terbesar Eropa tercatat melonjak hingga 11,6 persen. Di Italia, naik menjadi 12,8 persen, sementara tingkat Prancis naik menjadi 7,1 persen.
Inflasi tertinggi tersebut terjadi karena harga energi dan pangan di kawasan itu terus meroket. Harga di 19 negara yang menggunakan Euro meningkat pada tingkat tahunan 10,7 persen pada Oktober. Posisi itu naik dari 9,9 persen pada September
Sementara harga energi melonjak hampir 42 persen dari tahun ke tahun. Sedangkan biaya makanan, alkohol dan tembakau meningkat lebih dari 13 persen.
Khususnya, harga di sektor jasa naik pada tingkat yang lebih cepat di bulan Oktober daripada di bulan September. Itu adalah tanda yang mengkhawatirkan bagi pembuat kebijakan yang berharap bahwa pelonggaran tekanan rantai pasokan akan membantu menurunkan inflasi.
Meskipun inflasi melonjak, namun ekonomi Eropa masih tumbuh meskipun hampir tidak. Antara Juli dan September, kawasan Euro dan Uni Eropa sama-sama mencatat pertumbuhan 0,2 persen dalam produk domestik bruto dibandingkan dengan kuartal sebelumnya karena pengeluaran pasca-lockdown dan dorongan pariwisata musim panas membantu mengimbangi dampak kenaikan biaya hidup.
Namun, para ekonom memperkirakan resesi akan tiba selama musim dingin karena harga energi memaksa orang Eropa untuk menjaga dompet mereka dan mendorong bisnis untuk menimbun uang tunai. Harga gas alam juga menekan produksi industri, meskipun turun tajam sejak mencapai puncaknya pada Agustus.
"Secara keseluruhan, gambarannya tetap suram," ujar Ekonom Senior di ING, Bert Colijn, dikutip dari CNN, Selasa (1/11/2022).
Dia menyebut data tersebut merupakan tanda peringatan bagi Amerika Serikat, yang belum merilis data Oktober-nya. Sementara negara itu lebih terisolasi daripada Eropa dari efek inflasi perang di Ukraina, negara itu juga berjuang untuk membatasi kenaikan harga, memaksa Federal Reserve untuk terus menaikkan suku bunga dengan cepat.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin