tirto.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indonesia telah mengimpor gula senilai 280,17 juta dolar AS selama Februari 2021. Nilai itu naik 39,02 persen dari Januari 2021 yang mencapai 201,52 juta dolar AS. Selama Januari-Februari 2021, Indonesia telah mengimpor gula dengan nilai 481,70 juta dolar AS.
Mayoritas impor yang masuk per Februari 2021 ini berasal dari Brasil senilai 125,25 juta dolar AS, Australia 77,52 juta dolar AS, India 42,52 juta dolar AS, dan Thailand 34,87 juta dolar AS. Sementara per Januari 2021 lalu, impor gula RI mayoritas berasal dari Australia 101,80 juta dolar AS, India 38,95 juta dolar AS, Brasil 35,67 juta dolar AS, dan Thailand 25,09 juta dolar AS.
Impor gula selama Januari-Februari 2021 ini naik 99,38 persen atau hampir 100 persen dari nilai impor Januari-Februari 2020. Waktu itu selama 2 bulan pertama tahun 2020, impor gula hanya mencapai 241,605 juta dolar AS. Sebagai perbandingan jumlah impor 241 juta dolar AS itu setara dengan 704.577 ton gula.
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, Senin (15/3/2021) lalu pernah menyampaikan bahwa pemerintah tengah berupaya menjaga kestabilan harga gula terutama jelang lebaran 2021. Ia memastikan kenaikan harga gula yang pernah terjadi 2020 lalu tidak akan terulang di tahun ini.
“Jadi karena jumlahnya cukup melimpah dibandingkan tahun lalu, saya pastikan tidak akan ada kenaikan yang berarti, apalagi seperti tahun-tahun lalu yang jumlahnya bisa Rp16-17.000/kg,” ucap Lutfi dalam konferensi pers virtual.
Menurut catatan Lutfi, pemerintah telah mengimpor 680.000 ton gula mentah atau raw sugar di awal tahun 2021. Dari jumlah itu, 148.000 ton telah digiling dan sekitar 88.000 ton telah didistribusikan. Lutfi mencatat masih ada sisa stok 500.000 ton yang akan diedarkan secara bertahap sampai Lebaran.
Jumlah itu masih akan ditambah lagi dengan pasokan gula hasil penugasan BUMN. Totalnya 150.000 ton sebagai iron stock pemerintah yang dilakukan oleh PTPN III dan PT RNI.
Lutfi juga menjamin kalau gula impor ini tak akan mengganggu masa giling tebu rakyat. Sebab gula ini dipastikan sudah akan terpakai hingga Idul Fitri dan pemerintah akan melihat hasil panen tebu lebih dulu sebelum memutuskan impor lebih lanjut.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Gilang Ramadhan