Menuju konten utama

IKAPPI: Pemerintah Gagal Stabilkan Harga Pangan Saat Iduladha

Pedagang pasar menilai pemerintah tidak serius menstabilkan komoditas harga pangan.

IKAPPI: Pemerintah Gagal Stabilkan Harga Pangan Saat Iduladha
Pedagang menjajakan cabai dagangannya di Pasar ar Kranggan, Yogyakarta, Selasa (21/6/2022). ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/tom.

tirto.id - Ketua Umum DPP Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Abdullah Mansuri mengatakan Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian gagal menjaga stabilitas harga pangan di Hari Raya Iduladha. Hal itu seiring dengan masih banyak komoditas yang mengalami kenaikan.

Dia merinci sudah hampir satu bulan cabai rawit dan beberapa jenis cabai masih dijual dengan harga tinggi. Seperti cabai rawit merah tembus di angka Rp115.000/kg bahkan sudah tembus Rp130.000/kg, termasuk bawang merah tembus di angka Rp70.000/kg bahkan para pedagang ada yang menjual Rp75.000/kg.

"Ini bukti bahwa tidak ada upaya konkret dari pemerintah dalam hal ini Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian dalam menjaga stabilitas pangan menjelang dan sesudah Iduladha," katanya dalam keterangan resmi, Selasa (12/7/2022).

Dia mengklaim dua komoditas tersebut tidak mendapatkan penanganan maksimal dari dua kementerian tersebut. Karena itu dia terus mengingatkan pemerintah agar menjaga harga pangan lebih stabil usai lebaran.

"Kita tahu bahwa kenaikan dua komoditas tersebut sudah terjadi hampir satu bulan penuh, dan kami ingatkan untuk menjaga stabilitasnya beberapa bulan lalu, IKAPPI meminta kepada Kementerian Perdagangan dan Pertanian untuk kembali menjaga pasokan paskah Iduladha,” ungkapnya.

Lebih lanjut, dia menuturkan ada beberapa komoditas lain yang cukup rawan mengalami kenaikan yaitu tomat, kentang, sayur mayur, ayam dan beberapa komoditas lain juga terpantau mengalami kenaikan. Dia merasa pemerintah tidak serius dalam melakukan penanganan.

"Maka Ikatan Pedagang Pasar Indonesia meminta ke semua pihak untuk fokus pada beberapa komoditas pangan yang kami sebut , tidak hanya minyak goreng yang diurus tetapi komoditas lain juga harus mendapatkan perhatian khusus, banyak konsumen dan pedagang menjerit karena harganya yang terlalu tinggi," pungkasnya.

Untuk diketahui, beberapa harga komoditas mengalami lonjakan usai Iduladha. Seperti daging ayam, cabai rawit dan bawang merah. Mengutip data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS) harga daging ayam di Bali mengalami lonjakan sampai Rp85.650 per kilogram.

Harga Daging Ayam

Harga tersebut jauh diatas provinsi lain sebut saja Kalimantan Utara Rp47.000/kg, Kalimantan Selatan Rp46.400/kg, Nusa Tenggara Timur Rp46.250/kg, Papua Barat Rp44.600/kg, Nusa Tenggara Barat Rp43.250/kg, Sumatera Barat Rp42.150/kg.

Selanjutnya harga daging ayam di Banten Rp42.100/kg, Jawa Timur Rp41.950/kg, Papua Rp41.550/kg, Kepulauan Bangka Belitung Rp40.750/kg, Maluku Rp40.700/kg, Kalimantan Barat Rp40.650/kg, Jawa Barat Rp39.650/kg, DKI Jakarta Rp39.250/kg.

Padahal harga daging ayam di periode normal hanya ada pada kisaran Rp28.000/kg. Kemudian berdasarkan data PIHPS juga menunjukan harga cabai rawit merah masih menembus harga Rp100.000/kg.

Harga Cabai Rawit

Lonjakan harga cabai rawit tertinggi terjadi di Kalimantan Utara Rp148.150/kg, Kepulauan Bangka Belitung Rp141.250/kg, DKI Jakarta Rp129.150/kg, Kalimantan Tengah Rp122.500/kg, Riau Rp120.000/kg. Kemudian di Maluku Utara harga cabai Rp120.000/kg, Maluku Rp118.150/kg, Banten Rp118.100/kg, Sumatera Selatan Rp113.750/kg, Papua Rp110.500/kg, Gorontalo Rp110.000/kg, Jawa Barat Rp109.600/kg.

Harga Bawang Merah

Padahal harga cabai di periode normal hanya ada pada kisaran Rp30.000/kg. Selanjutnya ada bawang merah yang masih belum stabil.

Harganya hampir menembus Rp100 ribu/kg. Lonjakan harga tertinggi terjadi di daerah Maluku Utara Rp97.500/kg, Papua Barat Rp91.250/kg, Gorontalo Rp80.850/kg, DKI Jakarta Rp76.650/kg, Kepulauan Bangka Belitung Rp76.000/kg, Sulawesi Utara Rp74.150/kg, Banten Rp72.400/kg, Papua Rp71.600/kg, Maluku Rp71.250/kg sampai di Jawa Timur bawang merah dijual dengan harga Rp70.550/kg.

Padahal pada periode normal bawang merah hanya dijual sekitar Rp30.000/kg. Kemudian harga minyak goreng curah di wilayah timur terpantau masih tinggi. Misalnya di Papua minyak goreng curah dijual dengan harga Rp25.300/liter, Maluku Utara Rp24.250/liter, Kalimantan Utara Rp21.750/liter, Gorontalo Rp20.100/liter, Lampung Rp18.200/liter, Bengkulu Rp17.500/liter, Sulawesi Tenggara Rp17.400/liter, Nusa Tenggara Barat Rp17.200/liter.

Harga Minyak Goreng Curah

Harga minyak goreng curah Kalimantan Timur Rp16.950/liter, Kalimantan Selatan Rp16.900/liter, Sulawesi Barat Rp16.500/liter, Kalimantan Tengah Rp16.450/liter, Bali Rp16.400/kg, Riau Rp16.350/kg, Kepulauan Riau Rp16.200/liter.

Sementara itu di DI Yogyakarta Rp16.000/liter, DKI Jakarta Rp15.750/liter sampai Banten Rp15.650/liter. Harga ini jauh lebih tinggi dibandingkan HET yang ditetapkan pemerintah untuk minyak goreng curah yaitu ada di kisaran Rp10.000-11.500/liter.

Baca juga artikel terkait PENGENDALIAN HARGA BAHAN POKOK atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Intan Umbari Prihatin