tirto.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah berada di 7.975 (-0,74), pukul 09.00 WIB, pada perdagangan Senin (10/10/2022). Posisi tertinggi indeks mencapai 7.026 dan terendah ada di level 6.967.
Mengutip RTI Business, nilai transaksi IHSG pagi ini sudah Rp379 miliar dan kapitalisasi pasar mencapai Rp9.207 triliun. Selain itu, setidaknya ada 99 saham yang bergerak menguat dan 200 saham melemah. Sementara 230 sisanya stagnan.
CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya mengatakan, awal pekan IHSG terlihat sedikit lebih bersemangat dibandingkan pekan sebelumnya. Peluang kenaikan mulai terlihat dalam jangka pendek, namun tetap harus diwaspadai terhadap sentimen dari penurunan cadangan devisa yang telah terlansir.
"Ini dapat menjadikan peluang kenaikan IHSG menipis, sedangkan momentum tekanan masih dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target investasi jangka panjang," kata dia dalam risetnya.
IHSG sebelumnya ditutup melemah pada perdagangan Jumat (7/10/2022). IHSG berada di level 7.026. (-0,70 persen). Level tertinggi hari ini tercatat pada posisi 7.081 dan level terendah indeks tercatat di 7.008.
Mengutip RTI Business, secara keseluruhan tercatat 178 saham menguat, 360 saham melemah, dan 152 saham bergerak ditempat. Sementara itu, kapitalisasi pasar terpantau pada posisi Rp9.264 triliun dengan nilai transaksi tembus Rp12,24 triliun. Berdasarkan pantauan, IHSG terseret pelemahan sembilan indeks sektoral.
Sektor infrastruktur tumbang 1,29 persen, sektor transportasi dan logistik terjun 1,13 persen, dan sektor keuangan tergerus 0,73 persen.Penurunan lainnya juga terjadi pada sektor teknologi melorot 0,72 persen, sektor properti dan real estat turun 0,68 persen, sektor perindustrian melemah 0,48 persen.
Kemudian sektor barang konsumsi primer turun 0,47 persen, sektor kesehatan terkoreksi 0,44 persen, sektor barang konsumsi non primer melemah 0,24 persen. Sementara hanya dua sektor yang mampu bertahan dan berakhir di zona hijau. Sektor energi melesat 1,48 persen dan Sektor barang baku menguat tipis 0,06 persen.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin