tirto.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 7,23 poin atau 0,12 persen ke posisi 6.257,16 pada Jumat (20/12/2019). Sementara, kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik pula menuju 1,35 poin. Kenaikan tersebut sebesar 0,13 persen menjadi 1.010,85.
Pada akhir pekan ini, IHSG pada Bursa Efek Indonesia (BEI) diperkirakan berpotensi menguat seiring dengan menguatnya saham Amerika Serikat.
“Sentimen pasar AS diharapkan dapat membawa dukungan kea rah positif baik bagi pasar Asia, dan terutama bagi saham di BEI yang berpotensi menguat pada perdagangan akhir pekan ini,” ujar Alfiansyah, Kepala Riset Valbury Sekuritas di Jakarta, Jumat, dikutip dari Antara.
Sementara pada penutupan perdagangan pada Kamis sore (19/12/2019) IHSG berada di zona merah. Dilansir dari Antara, melemahnya IHSG pada penutupan perdagangan tersebut dipicu oleh drama pemakzulan presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
IHSG ditutup melemah pada 37,31 poin atau 0,59 persen ke posisi 6.249,93 poin. Sedangkan indeks LQ45 atau kelompok 45 saham unggulan mengalami kenaikan 0,94 persen atau 9,59 poin ke posisi 1.009,5.
Penutupan tersebut juga diiringi oleh aksi jual saham oleh para investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah jual asing bersih atau net foreign sell sebesar Rp269,89 miliar.
Saham di Negara Lain
Saham di Inggris ditutup lebih tinggi pada penutupan perdagangan dengan indeks acuan FTSE-100 di Bursa Efek London. Saham menguat sebesar 0,44 persen atau 33,07 poin menjadi 7.573,82 poin pada Kamis (19/12/2019) waktu setempat.
Glencore, perusahaan perdagangan dan pertambangan komoditas multinasional Anglo-Swiss, menjadi pencetak keuntungan tertinggi atau disebut sebagai top gainer. Ia berhasil terangkat 2,33 persen di antara saham-saham unggulan atau blue chips dilansir dari Antara.
Sementara di Bursa Efek Frankfurt, Jerman, saham ditutup melemah tipis meskipun hampir tidak mengalami perubahan dari perdagangan sebelumnya. Indeks acuan DAX-30 turun tipis 0,80 persen atau 10,20 poin menjadi 13.211,96 poin pada penutupan Kamis (19/12/2019) waktu setempat.
Perusahaan Bangunan Multinasional Jerman, HeidelbergCement, mengalami kerugian paling besar atau disebut top loser. Di antara saham-saham unggulan atau blue chips, HeidelbergCement kehilangan 2,51 persen dilansir dari Antara.
Bursa saham regional Asia lainnya antara lain indeks Nikkei melemah 47,65 poin atau 0,2 persen ke 23.817,2. Indeks Hang Seng menguat 91,37 poin atau 0,33 persen ke posisi 27.891,86 dan indeks Straits Times menguat 4 poin atau 0,16 persen menjadi 3.211,42.
Penulis: Dinda Silviana Dewi
Editor: Yantina Debora