Menuju konten utama
IHSG Hari Ini 20 Januari 2023

IHSG Hari Ini Dibuka Stagnan Dipengaruhi Kenaikan Suku Bunga BI

IHSG dibuka stagnan di level 6.819 pukul 09.00 WIB, pada perdagangan Jumat (20/1/2023).

IHSG Hari Ini Dibuka Stagnan Dipengaruhi Kenaikan Suku Bunga BI
Layar menampilkan pergerakan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (2/1/2023).ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.

tirto.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka stagnan di level 6.819 pukul 09.00 WIB, pada perdagangan Jumat (20/1/2023). Posisi tertinggi indeks mencapai 6.836 dan terendah ada di level 6.823

Mengutip RTI Business, nilai transaksi IHSG pagi ini sudah Rp298,9 miliar dan kapitalisasi pasar mencapai Rp9.410 triliun. Selain itu, setidaknya ada 165 saham yang bergerak menguat dan 97 saham melemah. Sementara sisanya 222 stagnan.

Financial Expert Ajaib Sekuritas, Chisty Maryani. memperkirakan, indeks akan bergerak mixed dalam range level 6.741 – 6.842. Setelah pada perdagangan kemarin IHSG ditutup menguat sebesar +0,80 persen atau +54,12 poin di level 6.819.

Pergerakan indeks dipengaruhi oleh beberapa faktor. Pertama hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia memutuskan menaikan suku bunga acuan (BI7DRRR) sebesar 25 bps menjadi 5,75 persen.

Bank Indonesia juga memproyeksikan skenario optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 dapat tumbuh di kisaran 4,5 persen - 5,3 persen, didorong oleh kuatnya kinerja ekspor dalam negeri, membaiknya konsumsi rumah tangga, serta meningkatnya investasi.

Sementara itu, pertumbuhan kredit Indonesia dilaporkan 11,35 persen YoY, lebih baik dari periode sebelumnya di November 2022 yang tercatat 11,16 persen YoY.

Dari mancanegara, Industrial Production Amerika Serikat tercatat 1,6 persen YoY pada Desember 2022, lebih rendah dari capaian pada bulan sebelumnya yang tercatat tumbuh 2,2 persen YoY. Hal tersebut mencerminkan pelemahan sisi permintaan dan mulai meredanya tekanan inflasi.

Sementara itu, Neraca perdagangan Jepang pada Desember 2022 tercatat defisit sebesar JPY1,45 triliun, membaik bila dibandingkan dengan periode sebelumnya dimana defisit lebih dalam yakni JPY2,03 triliun. Kinerja ekspor Jepang tumbuh 11,5 persen YoY pada Desember 2022, dan kinerja impor tercatat 20,6 persen YoY pada Desember 2022.

Baca juga artikel terkait IHSG HARI INI atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Bisnis
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin