tirto.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi kembali tertekan pada sesi pembukaan perdagangan pagi ini, Jumat (10/2/2023). Posisi IHSG diperkirakan masih berada pada rentang 6.878 sampai dengan 7.002.
“Hari ini IHSG berpotensi tertekan," kata CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya dalam risetnya.
Dia mengatakan IHSG di tengah minimnya sentimen masih akan bergerak konsolidatif. Salah satu faktor penopang IHSG masih berasal dari rilis data kinerja emiten.
“Sedangkan market global dan regional juga masih terlihat bergerak konsolidasi," ujarnya.
Namun peluang koreksi wajar masih dapat dimanfaatkan investor untuk melakukan akumulasi pembelian. Terutama untuk saham-saham dengan market cap besar dan fundamental kuat.
Berikut ini beberapa rekomendasi dari Yugen Bertumbuh Sekuritas, untuk saham-saham berpotensi dicermati pada perdagangan hari ini, di antaranya adalah:
- TLKM
- HMSP
- UNVR
- SMRA
- ASRI
- TBIG
- ICBP
- BBCA
- BINA
Financial Expert Ajaib Sekuritas, Chisty Maryani juga rekomendasikan saham milik MIKA. Menurutnya MIKA masih menarik dikoleksi dengan target buy 2.950, target price 3.050, dan stop loss<2.880.
"MIKA bergerak sideways di atas pergerakan MA-100. Berpotensi menguat dengan membentuk pola morning star dan MACD bar histogram telah melemah terbatas," ujarnya.
MIKA alokasikan belanja modal (capex) di 2023 sebesar Rp800 miliar, naik dari tahun 2022 sebesar Rp750 miliar. Capex tersebut untuk menambah jumlah rumah sakit baru, pembelian alat medis, dan peningkatan kualitas layanan.
Adapun seiring dengan GDP per kapita Indonesia 2022 yang naik menjadi 4.783,9 dolar AS berkorelasi positif terhadap tingkat harapan hidup masyarakat, serta berkorelasi negatif dengan IMF (Infant Mortality Rate).
Selain MIKA, dia juga rekomendasikan saham ISAT. ISAT bergerak dalam tren sideways, berpotensi menguat dengan membentuk pola morning star. Volume perdagangan naik dan indikator MACD bergerak melemah terbatas.
ISAT sendiri dibuka dengan target buy 5.900, target price 6.100, dan stop loss<5.800.
Setelah aksi korporasi merger dengan PT Hutchison 3 Indonesia, ISAT berhasil meningkatkan jumlah pelanggan menjadi 100 juta pengguna. Adapun kinerja per September ISAT mencatatkan kenaikan pendapatan 49,8 persen YoY menjadi Rp34,53 triliun. Pendapatan ditopang oleh ARPU yang tercatat sebesar Rp33.800.
Disclaimer:Artikel ini merupakan rekomendasi dan analisis saham dari analis sekuritas yang bersangkutan, bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham tertentu. Tirto tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Apabila akan membeli/menjual saham, pelajari lebih teliti dan tiap keputusan ada di tangan investor.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Abdul Aziz