tirto.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada perdagangan Rabu (2/3/2022) pagi pukul 09.00 WIB di zona hijau pada angka 6.956. Posisi tertinggi IHSG pagi ini berada di level 6.973 adapun pergerakan terendah pagi ini terjadi di level 6.951.
IHSG sudah diperdagangkan dengan volume 1.126 miliar lembar dan nilai transaksi yang terjadi mencapai Rp670 miliar untuk 46.041 kali perdagangan. Kemudian pagi ini setidaknya ada 167 saham yang bergerak menguat dan 104 saham melemah sementara 247 sisanya ada di posisi stagnan.
Analis Artha Sekuritas Dennies Christopher Jordan menjelaskan, secara teknikal candlestick membentuk shooting star mengindikasikan potensi pelemahan dimana rentang penguatan sudah sangat terbatas sehingga ada potensi terkoreksi.
"Perdagangan akan lebih terbatas dikarenakan libur di tengah pekan. Investor juga masih akan mencermati perkembangan invasi Rusia ke Ukraina. Kenaikan harga komoditas diperkirakan akan menopang pergerakan," jelas dia dalam analisa harian, Rabu (2/3/2022).
Senada dengan Dennies, Tim Analis dari Pilarmas Investindo juga mewanti-wanti pergerakan hari ini akan terbatas dari adanya kenaikan harga komoditas yang bisa memicu inflasi. Berdasarkan analisa teknikal, tampak IHSG memiliki peluang bergerak menguat terbatas dan ditradingkan pada level 6.892-7.054.
Berbeda dengan IHSG yang dibuka menguat pada pagi ini, indeks saham global ditutup di zona merah. Bursa Amerika Serikat ditutup melemah. Dow Jones ditutup 33.294,95 (-1,76%), NASDAQ ditutup 13.532,46 (-1,59%), S&P 500 ditutup 4.306,26 (-1,54%).
Wall Street ditutup melemah pada perdagangan awal Maret. Tiga indeks utama Wall Street merosot karena krisis Rusia-Ukraina semakin dalam dan menimbulkan kecemasan di kalangan investor. Wells Fargo jatuh 5,8% dan indeks bank yang lebih luas turun 4,8% karena imbal hasil Treasury AS 10-tahun merosot ke posisi terendah lima minggu di tengah pelarian ke utang safe-haven.
Rusia memperingatkan penduduk Kyiv untuk meninggalkan rumah mereka dan menghujani kota Kharkiv pada hari keenam penyerangan. Pada catatan positif, data menunjukkan aktivitas manufaktur AS meningkat lebih dari yang diharapkan pada Februari karena infeksi COVID-19 mereda.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Maya Saputri