tirto.id -
Mengutip RTI Business, nilai transaksi IHSG pagi ini sudah Rp168 miliar dan kapitalisasi pasar mencapai Rp9.442 triliun. Selain itu, setidaknya ada 98 saham yang bergerak menguat dan 115 saham melemah. Sementara sisanya 224 stagnan.
Financial Expert Ajaib Sekuritas, Chisty Maryani mengatakan, pergerakan indeks hari ini diprediksi bergerak mixed dalam range 6.752 – 6.870. Setelah perdagangan kemarin IHSG ditutup menguat sebesar +0,06 persen atau +3,76 poin di level 6.824.
Pergerakan indeks pagi ini dipengaruhi beberapa faktor. Pertama Bank Indonesia (BI) resmi menaikkan suku bunga acuan untuk kelima kalinya secara beruntun. Dalam pertemuan Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di Desember 2022, suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) naik 25 bps ke level 5,50 persen.
Selain itu suku bunga Deposit Facility menjadi 4,75 persen, serta suku bunga Lending Facility pada level 6,25 persen. Langkah BI tersebut untuk menjaga inflasi inti pada kisaran 2 - 4 persen.
"BI juga menyesuaikan kebijakan moneter hawkish dari Bank Sentral beberapa negara khususnya The Fed, yang dapat memicu capital outflow atau depresiasi nilai tukar rupiah sehingga berisiko menyebabkan imported inflation," katanya dalam risetnya.
Dari mancanegara, pertumbuhan ekonomi (PDB) Inggris pada kuartal III-2022 terkontraksi -0,3 persen secara QoQ dan membawa PDB Inggris secara tahunan sebesar 1,9 persen, turun dari kuartal sebelumnya sebesar 4 persen.
Melemahnya ekonomi Inggris akibat lonjakan harga yang menekan konsumsi dan total investasi bisnis yang menurun. Kenaikan suku bunga Inggris ke level 3,5 persen, tertinggi dalam 14 tahun terakhir, turut melemahkan daya beli akibat suku bunga pinjaman dan kredit KPR melonjak.
Sementara itu, tingkat rata-rata bunga KPR tenor 30 tahun di minggu ketiga Desember sebesar 6,34 persen, turun dari puncaknya di bulan Oktober mencapai 7,16 persen, di mana tingkat tersebut merupakan yang tertinggi sejak 2008.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin