Menuju konten utama
IHSG Hari Ini 14 Februari 2022

IHSG Awal Pekan Merosot Imbas Pelemahan Bursa Saham Global

IHSG dibuka melemah pada perdagangan Senin (14/2/2022) pagi pukul 09.00 WIB di zona merah pada angka 6.791.

IHSG Awal Pekan Merosot Imbas Pelemahan Bursa Saham Global
Pegawai melintas di dekat monitor pergerakan indeks harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (7/12/2021). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/wsj.

tirto.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah pada perdagangan Senin (14/2/2022) pagi pukul 09.00 WIB di zona merah pada angka 6.791. Posisi tertinggi IHSG pagi ini berada di level 6.796 adapun pergerakan terendah pagi ini terjadi di level 6.762.

IHSG sudah diperdagangkan dengan volume 2,5 miliar lembar dan nilai transaksi yang terjadi mencapai Rp1,2 Triliun untuk 179.219 kali transaksi. Kemudian pagi ini setidaknya ada 180 saham yang bergerak menguat dan 256 saham melemah sementara 168, sisanya ada di posisi stagnan.

Analis Artha Sekuritas Dennies Christopher Jordan menjelaskan, pelemahan IHSG yang terjadi saat ini secara teknikal candlestick membentuk lower high dan lower low mengindikasikan potensi pelemahan.

Ia mengatakan, di awal pekan investor akan mencermati beberapa data ekonomi dari dalam negeri seperti retail sales dan trade balance.

"Investor juga akan mencermati perkembangan terkait ketegangan Rusia dan Ukraina yang menekan bursa saham secara global," jelas dia dalam analisa harian yang dikutip Tirto, Senin (14/2/2022).

Sedangkan bursa Amerika Serikat ditutup melemah. Dow Jones ditutup 34.738,06 (-1,43%), NASDAQ ditutup 13.791,15 (-2,78%), S&P 500 ditutup 4.418,64 (-1,9%). Bursa saham Wall Street rontok pada Jumat di tengah kekhawatiran meningkatnya ketegangan Ukraina-Rusia.

Ditambah lagi dengan perkiraan jadwal kenaikan suku bunga The Federal Reserve yang diperketat untuk menanggapi inflasi yang tinggi selama beberapa dekade. Invasi Rusia kemungkinan akan memperburuk inflasi dan melipatgandakan tekanan pada The Fed untuk menaikkan suku bunga.

Dari perspektif The Fed, efek inflasi dari invasi Rusia dan harga energi yang lebih tinggi kemungkinan akan lebih besar daripada implikasi negatif kejutan untuk pertumbuhan global.

Baca juga artikel terkait IHSG atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Bisnis
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Maya Saputri