Menuju konten utama

IDI: Vaksinasi COVID-19 Bisa Kurangi Angka Kematian Dokter & Nakes

Ketua Umum IDI  Daeng M Faqih menyebutkan program vaksinasi penting untuk mengurangi jumlah tenaga kesehatan yang meninggal selama penanganan COVID-19.

IDI: Vaksinasi COVID-19 Bisa Kurangi Angka Kematian Dokter & Nakes
Kemasan vaksin COVID-19 diperlihatkan di Command Center serta Sistem Manajemen Distribusi Vaksin (SMDV), Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Kamis (7/1/2021). ANTARA FOTO/M Agung Rajasa.

tirto.id - Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia Daeng M Faqih mengikuti program vaksinasi pemerintah di Istana Negara, Jakarta, Rabu (13/1/2021). Daeng mengatakan, program vaksinasi penting untuk mengurangi jumlah tenaga kesehatan yang meninggal selama penanganan COVID-19.

"Khusus untuk dokter dan tenaga kesehatan, kalau kekebalan tubuh terbentuk dan terhindar dari infeksi COVID-19, maka kita juga akan mengurangi angka gugurnya dokter dan tenaga kesehatan yang sekarang ini sudah tinggi, sudah di atas 500 orang seluruh Indonesia," kata Daeng di kompleks Istana Negara, Jakarta, Rabu (13/1/2021).

Sebagai catatan, angka kasus COVID-19 dalam beberapa hari terakhir memang menyentuh 9 ribu hingga 10 ribu kasus baru per hari. Pada Selasa (12/1/2021), pemerintah mencatat ada penambahan 10.047 kasus baru dengan total jumlah kasus aktif mencapai 126.313 kasus atau 14,9 persen. Kasus kumulatif sembuh Indonesia berada pada angka 695.807 atau 82,2 persen sementara kasus meninggal kumulatif 24.645 atau 2,9 persen.

Sementara itu, situasi dunia medis saat penanganan COVID-19 pun mengkhawatirkan. Berdasarkan data yang disampaikan Satgas COVID-19, keterisian tempat tidur di beberapa provinsi Indonesia memang melebihi batas. Berdasarkan data yang dipaparkan, Selasa (12/1/2021), tercatat 7 provinsi yang telah melewati ambang batas 70 persen ketersediaan tempat tidur penanganan COVID-19.

Peringkat pertama adalah DKI Jakarta (82 persen), Banten (81 persen), DI Yogyakarta (78 persen), Jawa Barat (75 persen). Kemudian diikuti Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan Jawa Tengah yang masing-masing 71 persen.

Selain itu, jumlah tenaga kesehatan yang meninggal pun terus naik. Berdasarkan data LaporCOVID-19 per 12 Januari 2021, sekitar 607 tenaga kesehatan telah meninggal akibat COVID-19.

"Jadi sekali lagi mari kita bismillah kita laksanakan vaksinasi ini agar persoalan COVID-19 bisa kita diselesaikan dengan baik," lanjut Daeng.

Daeng kembali mengingatkan, program vaksinasi yang berjalan hari ini berdasarkan hasil uji klinis vaksin COVID-19. Vaksin tersebut diuji oleh otoritas Badan POM serta Majelis Ulama Indonesia. Hasil uji BPOM dan MUI menyatakan vaksin dinyatakan aman, berkhasiat, efektif serta suci dan halal.

Oleh karena itu, ia mengajak masyarakat untuk ikut program vaksinasi demi mendapatkan kekebalan tubuh.

"Oleh karena itu, mulai hari ini kita bersama-sama melaksanakan vaksinasi. Tujuannya satu, untuk cepat terbentuknya kekebalan pada tubuh kita semua supaya dengan tubuh kita kebal memiliki antibodi, maka tubuh kita akan bisa tercegah dari terinfeksi COVID-19," kata Daeng.

Baca juga artikel terkait VAKSIN COVID-19 atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Maya Saputri