Menuju konten utama

ICW Minta KPK Investigasi Kasus Bowo Sidik dan Nusron Wahid

ICW meminta KPK melakukan investigasi terhadap tersangka kasus suap dan gratifikasi Bowo Sidik Pangarso yang menyeret nama elite partai golkar, Nusron Wahid.

ICW Minta KPK Investigasi Kasus Bowo Sidik dan Nusron Wahid
Tersangka kasus dugaan suap distribusi pupuk Bowo Sidik Pangarso (tengah) meninggalkan gedung KPK seusai menjalani pemeriksaan di Jakarta, Jumat (5/4/2019). ANTARA FOTO/Reno Esnir/ama.

tirto.id - Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) Adnan Topan Husodo meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk melakukan investigasi tersangka kasus suap dan gratifikasi Bowo Sidik Pangarso yang menyeret nama elite partai golkar, Nusron Wahid agar menemukan titik terang.

Diketahui Politikus partai Golkar itu mengklaim ia menyiapkan 400 ribu amplop uang untuk serangan fajar atas perintah Nusron Wahid.

"Pengakuan [Bowo] itu perlu diinvestigasi oleh KPK untuk menemukan titik terang, apakah pengakuan itu didukung oleh bukti lain yang memadai," ujarnya kepada Tirto, Rabu (10/4/2019).

Hal tersebut, kata Adnan, karena dalam banyak perkara korupsi, pengakuan satu orang seringkali gagal diungkap lebih jauh. Karena KPK tidak menemukan bukti lain yang mendukung pernyataan tersebut.

Misalnya, seperti kasus kartu tanda penduduk elektronik (e-ktp) yang pernah terjadi beberapa waktu silam, kata Adnan.

Meskipun belum adanya pemeriksaan lebih lanjut oleh KPK, tetapi Nusron sudah membantah tuduhan Bowo tersebut. Belum tentu Lanjut Adnan, bantahan tersebut tidak akan menggugurkan perbuatan pidana.

"Jika memang ada bukti yang mendukung perbuatan pidana dimaksud. Misalnya apakah ada percakapan [lewat] HP, Whatsapp, petunjuk lain dalam bentuk dokumen, pertemuan yang terekam cctv, dan lainnyal," terangnya.

Tersangka kasus suap dan gratifikasi Bowo Sidik Pangarso mulai "bernyanyi". Politikus Golkar itu mengklaim ia menyiapkan 400 ribu amplop uang untuk "serangan fajar" atas perintah koleganya di partai, yakni Nusron Wahid.

"Saya diminta oleh partai untuk menyiapkan 400 ribu [amplop]. Nusron wahid meminta saya untuk menyiapkan 400 ribu [amplop]," kata Bowo di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan Jakarta Selatan pada Selasa (9/4/2019).

Kendati begitu, Bowo enggan menjelaskan secara gamblang bahwa uang itu terkait dengan pemilihan presiden (Pilpres) atau hanya untuk pemilihan legislatif (Pileg).

Bowo hanya menyatakan, "Yang jelas partai kita [Golkar] mendukung [paslon] 01."

Baca juga artikel terkait PEMILU 2019 atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Hukum
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno