tirto.id - Memperingati hari ulang tahun TVRI ke-55 yang jatuh pada 26 Agustus, lembaga penyiaran publik tersebut akan menampilkan 3 program unggulan. Salah satunya adalah siaran langsung SEA Games dari Kuala Lumpur dengan total waktu siaran 50 jam.
Selama ini, TVRI hanya menayangkan jurnal atau kilasan SEA Games 30 menit. Ini adalah perubahan signifikan yang terjadi dalam kepemimpinan Dewan Pengawas TVRI yang baru.
“Kami akan fokus pada sepak bola, bulu tangkis dan tadi sudah diinventalisir satu lagi – basket,” kata Iskandar Achmad selaku Direktur Utama TVRI, di Kantor TVRI, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2017).
Menurutnya, LPP TVRI yang dibiayai oleh negara tentunya sangat menaruh perhatian pada olahraga karena banyak menyita perhatian masyarakat dan negara. Oleh sebab itu, kata dia, SEA Games menjadi sangat penting, terlebih lagi perhatian anak muda kepada olahraga sangat tinggi.
“Sehingga masyarakat secara langsung bisa menyaksikan dan menikmati SEA Games secara langsung yang sering luput dari perhatian,” katanya.
Sementara itu, Taufik Hidayat, mantan pebulu tangkis kelas dunia dari Indonesia mengapresiasi usaha TVRI dalam menampilkan acara SEA Games ini. Sekarang ini, kata dia, perhatian media massa hanya terpusat pada sepakbola, terutama di belahan manca negara.
Ia mengatakan sangat sulit mencari informasi dan siaran langsung perkembangan olahraga yang sedang digeluti oleh Indonesia di kancah internasional. “Untungnya TVRI menyiarkan langsung, meski jamnya terbatas. Tapi saya bersyukur masih ada media TV yang mau menyiarkan,” ujarnya.
Sayang, usaha TVRI dalam mempromosikan tayangan SEA Games untuk dikenal dan diperhatikan masih sangat minim. Menurut Iskandar, anggaran bagi TVRI untuk melakukan promosi sampai saat ini masih jauh dari cukup.
Promosi yang dilakukan TVRI selama ini hanya menggunakan layar-layar televisi TVRI yang tersebar di berbagai tempat untuk memberitahu khalayak bahwa SEA Games akan ditayangkan secara langsung di TVRI. Masalahnya, TVRI tidak mempunyai sumber dana cukup untuk menjangkau masyarakat melalui papan iklan ataupun media promosi lainnya.
“Semua itu memakai skala prioritas kan. Tapi promosi di ruang terbuka atau media cetak masih belum bisa kita lakukan,” katanya.
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Abdul Aziz