Menuju konten utama
Periksa Fakta

Hoaks Video Gus Miftah Bagikan Bantuan sebagai Permintaan Maaf

Video Miftah Maulana Habiburrahman bagi-bagi bantuan untuk mengurangi kesalahannya merupakan hasil buatan teknologi kecerdasan buatan atau AI.

Hoaks Video Gus Miftah Bagikan Bantuan sebagai Permintaan Maaf
HEADER PERIKSA FAKTA Hoaks Video Gus Miftah Bagikan Bantuan sebagai Permintaan Maaf. tirto.id/Parkodi

tirto.id - Belum genap dua bulan setelah dilantik menjadi Utusan Khusus Presiden pada kabinet Merah Putih, Miftah Maulana Habiburrahman, atau yang kerap dipanggil Gus Miftah, menyatakan pengunduran diri dari posisinya pada Jumat, (6/12/2024). Hal itu dilakukan pasca dirinya menuai sorotan terkait kasus penghinaan terhadap pedagang es teh.

Buntut kejadian tersebut, Miftah pun turut menjadi sasaran narasi miring. Pada Selasa (11/12/2024) misalnya, mencuat sebuah postingan TikTok yang diunggah oleh akun bernama “gusmifta_new” (arsip) dengan narasi Miftah bagi-bagi bantuan.

Bantuan itu disebut sebagai upaya mengurangi kesalahannya. Klip berdurasi 22 detik ini menampilkan video Gus Miftah sedang berada di depan bangunan seperti Istana Negara mengenakan pakaian formal serta kopiah hitam.

Assalamualaikum saya Gus Miftah. Hari ini saya meminta maaf kepada semua orang atas viralnya saya di media sosial, dan saya hanya manusia dan bukan nabi, jadi saya akui saya salah. Untuk sedikit mengurangi kesalahan saya, untuk siapa saja yang sudah tekan follow dan share di akun ini akan menerima bantuan dari saya,” begitu bunyi narasi videonya.

PERIKSA FAKTA Hoaks Video Gus Miftah

PERIKSA FAKTA Hoaks Video Gus Miftah Bagikan Bantuan sebagai Permintaan Maaf.

Video tersebut juga dibubuhi narasi dalam bentuk teks, berbunyi “semoga Tuhan mengampuni setiap kesalahan yang tidak sengaja kita perbuat dan di ampuni dosa dosa kita.”

Belum ada 24 jam tersebar di TikTok, per Rabu (11/12/2024), unggahan tersebut telah memperoleh 4.586 tanda suka, 1.122 komentar, dan 2.259 kali dibagikan warganet. Meski di kolom komentar kebanyakan warganet menyampaikan harapan untuk bisa dibantu, ada pula yang skeptis dan menyatakan kalau video ini hasil editan.

Klip senada juga ditemukan diunggah oleh akun TikTok lain, seperti bisa dilihat di sini.

Lantas, bagaimana fakta sebenarnya?

Penelusuran Fakta

Setelah menyaksikan video secara utuh, Tim Riset Tirto mencoba mengunjungi profil akun pengunggah. Akun itu terlihat tak memasang foto profil apapun dan memiliki 2.712 pengikut hingga Rabu (11/12/2024).

Tirto lalu mencari akun TikTok asli Gus Miftah dan mendapati akun dengan nama “gusmiftahofficial” dengan pengikut sebanyak 31 ribu orang per Rabu (11/12/2024). Dalam bionya akun itu mencantumkan keterangan bahwa akun ini resmi milik Miftah. Tak seperti klip yang beredar, saat menyisir unggahannya, Tirto tak menjumpai adanya informasi soal Miftah bagi-bagi bantuan.

Video terakhir yang diunggah akun asli Miftah yakni rekaman dirinya memborong jajanan di rutinan Malam Ahad Pahing di lingkungan pondok miliknya, PonPes Ora Aji. Klip ini diunggah pada Selasa (3/12/2024).

Selanjutnya, Tirto melakukan penelusuran dengan memasukkan tangkapan layar video ke Google Lens, untuk mengecek konteks potret Miftah saat mengenakan jas hitam.

Hasilnya, kami menemukan beberapa artikel dengan header foto identik, salah satunya laporan Merdeka yang terbit pada Selasa (22/10/2024).

Alih-alih melaporkan soal Miftah bagi-bagi bantuan, artikel itu berisi tentang pelantikan Gus Miftah sebagai Utusan Khusus Presiden bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.

“Soal kerukunan di Indonesia itu menarik dan merupakan isu krusial. Negara kita memiliki begitu banyak perbedaan, dengan 17.000 pulau, 1.700 suku bangsa, 736 bahasa, dan 6 agama,” ungkap Gus Miftah di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (22/10/2024).

Tim Riset Tirto memang melihat adanya indikasi penggunaan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) pada suara yang digunakan dalam video Gus Miftah di atas.

Untuk memverifikasi hal tersebut, maka kami mencoba menelusuri lebih lanjut lewat situs deteksi AI, Hive Moderation. Setelah memasukkan potongan audio ke mesin deteksi itu, kami menemukan bahwa audio yang diklaim sebagai suara Gus Miftah memiliki 99,7 persen kemungkinan dibuat menggunakan AI.

Gus Miftah diketahui telah meminta maaf kepada penjual es teh yang bersangkutan, bernama Sunhaji. Ia pun dilaporkan memberikan sejumlah uang ke Sunhaji dan menjanjikan akan mengadakan acara pengajian di tempat tinggal Sunhaji pada 17 Desember 2024.

Dilansir Detik dan Liputan6, Sunhaji pun dibanjiri dukungan oleh masyarakat Indonesia pasca kasus viral Gus Miftah saat mengisi acara selawatan di Magelang pada Senin (25/11/2024). Mulai dari umrah gratis dari Uztaz Fakhrurrazi Anshar, donasi dari warganet Indonesia, hingga uang tunai Rp100 juta dari konten kreator, Willie Salim.

Akan tetapi, Tirto tidak menemukan adanya pemberitaan dari media kredibel terkait Gus Miftah membagikan bantuan pribadi lewat TikTok untuk mengurangi rasa kesalahannya seperti yang disebutkan pada unggahan di atas. Kami juga tidak menemukan informasi yang mengonfirmasi di akun Instagram resmi milik Gus Miftah.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelusuran fakta, unggahan media sosial berupa video Miftah Maulana Habiburrahman bagi-bagi bantuan untuk mengurangi kesalahannya merupakan hasil buatan teknologi kecerdasan buatan atau AI. Hasil penelusuran menggunakan situs deteksi AI, Hive Moderation, menunjukkan audio yang diklaim sebagai suara Gus Miftah memiliki 99,7 persen kemungkinan dibuat oleh AI.

Akun TikTok tersebut juga bukan merupakan akun resmi dari Gus Miftah. Tirto tidak menemukan adanya informasi yang mengonfirmasi terkait klaim tersebut, baik pada media kredibel ataupun akun Instagram dan TikTok resmi Gus Miftah.

Dengan demikian, video Gus Miftah bagi-bagi bantuan untuk mengurangi kesalahannya setelah ia viral terkait kasus penghinaan kepada pedagang es teh bersifat altered video atau video yang dimanipulasi.

==

Bissam Asadi berkontribusi terhadap penulisan artikel periksa fakta ini.

Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.

Baca juga artikel terkait MODUS PENIPUAN atau tulisan lainnya dari Tim Riset Tirto

tirto.id - News
Penulis: Tim Riset Tirto
Editor: Fina Nailur Rohmah & Farida Susanty