tirto.id - Anies Baswedan, bakal calon presiden (bacapres) dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) kembali menjadi perbincangan publik.
Terbaru, sebuah unggahan di Facebook menyebarkan klaim tentang adanya ribuan kader Partai Nasdem yang menolak Anies hingga menyebabkan KPP bubar.
Akun "1925 News" mengunggah video berdurasi 18 menit dan 6 detik dengan keterangan foto "MENGEJUTKAN..! POROS PERUBAHAN BUBAR RIBUAN KADER RICUH TOLAK ANIES"
Terdapat takarir "Politik Terkini - RIBUAN KADER TOLAK ANIES, POROS PERUBAHAN BUBAR . credit:@Garis Politik," yang menyertai unggahan tersebut.
Thumbnail video menampilkan foto Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh bersama Anies Baswedan. Dalam foto tersebut juga tampak beberapa orang yang mengenakan atribut Partai Nasdem.
Sepanjang Minggu (16/7/2023) hingga Jumat (21/7/2023) atau selama lima hari tersebar di Facebook, unggahan ini telah memperoleh 943 tanda suka, 916 komentar dan telah 87 kali dibagikan.
Lantas, benarkah klaim yang menyebut ribuan kader Partai Nasdem menolak Anies hingga menyebabkan KPP bubar?
Penelusuran Fakta
Tim Riset Tirto mula-mula melakukan penelusuran dengan menonton video ini dari awal sampai akhir.
Pada menit awal, video menampilkan beberapa footage yang mengomentari keputusan Partai Nasdem mengusung Anies sebagai bacapres pada Pemilu 2024. Salah satu footage memperlihatkan beberapa kader Partai Nasdem yang terlihat sedang ricuh.
Tirto kemudian melakukan penelusuran untuk mengetahui asal-usul dan konteks video tersebut dengan memasukkan kata kunci "Kader Partai Nasdem Ricuh" (sesuai dengan konteks isi video) ke mesin pencarian Google.
Hasilnya, kami menemukan footage tersebut berasal dari video puluhan kader Partai Nasdem Indramayu yang kecewa dengan mekanisme pencalegan di DPD Partai Nasdem Kabupaten Indramayu.
Secara keseluruhan, dalam cuplikan footage tersebut tidak terdapat keterangan resmi yang membenarkan klaim tentang ribuan kader Partai Nasdem menolak Anies hingga menyebabkan KPP.
Selanjutnya, video berisi pembacaan narasi yang membahas tentang beberapa hal, salah satunya isu perpecahan Partai Nasdem dan Partai Demokrat.
Tirto kemudian melakukan penelusuran untuk mengetahui asal-usul dan konteks narasi tersebut dengan memasukkan kata kunci "Perpecahan di internal Partai Nasional Demokrat bukanlah isapan jempol belaka" sesuai dengan judul narasi yang dibacakan narator.
Hasilnya, kami menemukan artikel opini di laman Seword berjudul "Nasdem Pecah! Prananda Paloh Matikan Langkah Ahmad Ali".
Artikel yang diunggah pada Sabtu (24/6/2023) tersebut menjadi sumber narasi pertama dalam video.
Secara keseluruhan, artikel itu merupakan opini yang mengasumsikan perpecahan di internal Partai Nasdem usai Ketua Fraksi Partai Nasdem DPR-RI Ahmad Ali dicopot dari jabatannya.
Artikel ini tidak membahas dan membenarkan klaim tentang ribuan kader Partai Nasdem menolak Anies hingga menyebabkan koalisi perubahan bubar.
Selanjutnya, narator membacakan narasi kedua tentang perpecahan di internal Partai Demokrat di Jawa Timur. Tirto kembali melakukan penelusuran dengan memasukkan kata kunci "Partai Demokrat Jatim Emil Dardak Disambar Turbulensi" sesuai dengan konteks narasi ke mesin pencarian Google.
Hasilnya, kami menemukan artikel milik Barometerjatim berjudul "Turbulensi Demokrat Jatim Jelang Pemilu 2024! Siapa Orang Baru yang Bikin Pengurus Terus-terusan Mundur?" yang diunggah pada 10 Juli 2023.
Secara keseluruhan, artikel tersebut hanya membahas pengunduran diri beberapa pengurus Partai Demokrat di Jawa Timur di bawah kepemimpinan Ketua DPD Emil Dardak.
Sama seperti artikel sebelumnya, artikel ini tidak membahas dan membenarkan klaim tentang ribuan kader Partai Nasdem menolak Anies hingga menyebabkan KPP bubar.
Terkait isu ini, berdasarkan wawancara yang dilakukan Metro TV pada Jumat (21/7/2023), Wakil Sekretaris Jenderal Partai NasDem Dedy Ramanta secara tersirat telah membantah terkait isu bubarnya KPP.
Lebih lanjut, hingga saat ini politisi Partai Nasdem itu menyebut koalisi masih kompak menyebut dukung pemenangan Anies Baswedan.
Berdasarkan penelusuran fakta yang dilakukan, tidak ditemukan keterangan resmi yang menyebut bahwa ribuan kader Partai Nasdem menolak Anies hingga menyebabkan koalisi perubahan bubar.
Jadi, informasi yang menyebutkan bahwa ribuan kader Partai Nasdem menolak Anies hingga menyebabkan koalisi perubahan bubar bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).
Sumber:
==
Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Periksa Data, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.
Editor: Shanies Tri Pinasthi