Menuju konten utama
Periksa Fakta

Hoaks Prabowo Tolak Janji Kampanye Naikkan Upah Guru

Video yang tersebar di Instagram menggabungkan dua video dari momen yang berbeda, yaitu pernyataan Hashim di Pemilu 2024 dan Prabowo pada Pemilu 2019.

Hoaks Prabowo Tolak Janji Kampanye Naikkan Upah Guru
Header Periksa Fakta Hoaks Prabowo Menolak Janji Kampanye Kenaikan Upah. tirto.id/Tino

tirto.id - Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 telah selesai. Pada 24 April 2024, Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai pasangan terpilih periode 2024-2029.

Baru akan resmi menjabat dan dilantik pada Oktober 2024 mendatang, berbagai isu miring sudah bermunculan di media sosial, yang dialamatkan ke Prabowo. Salah satunya unggahan dari akun "soultoneguitar" di Instagram pada 17 Maret 2024 lalu (arsip).

Foto Periksa Fakta Prabowo Menolak Janji Kampanye

Foto Periksa Fakta Hoaks Prabowo Menolak Janji Kampanye Kenaikan Upah. foto/hotine periksa fakta tirto

Dalam video singkat yang dibagikan, terlihat dua potongan video. Video pertama menunjukkan adik Prabowo, Hashim Djojohadikusumo, yang berkampanye menjanjikan tambahan Rp2 juta per bulan kepada orang-orang yang hadir kala itu. Sementara potongan video kedua menunjukkan Prabowo yang terlihat menolak wacana adanya kenaikan upah.

"Gak tau lagi siapa yang bohong, tapi selalu di suguhkan, dan koplak nya ada yang masih percaya. 2 beradik ada beda isi kepala," begitu isi bunyi keterangan penyerta video.

Secara garis besar, video pendek tersebut berusaha menunjukkan kontradiksi antara apa yang disampaikan Prabowo dan Hashim, yang memegang posisi Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, di masa kampanye Pemilu 2024 lalu.

Sampai Selasa (14/5/2024), video tersebut sudah mengumpulkan lebih dari 378 ribu penonton. Unggahan juga mengumpulkan sekitar 3.800 tanda suka (likes) dan lebih dari 1.400 komentar.

Lalu, benarkah Prabowo menolak janji kampanye kenaikan upah yang disampaikan oleh Hashim?

Pemeriksaan Fakta

Tirto mula-mula melakukan penelusuran dengan metode reverse image search melalui tangkapan layar dari konten video yang disebarkan di Instagram. Sayangnya, video yang terpotong tersebut sulit untuk diidentifikasi sumbernya.

Tirto kemudian fokus pada kata-kata yang disampaikan oleh Prabowo dan Hashim dalam video tersebut. Hasil transkrip dari apa yang disampaikan Hashim mengarahkan ke ke artikel dari Palopo Posberikut.

Dari artikel tersebut, diketahui bahwa konteks dari perkataan Hashim adalah tambahan gaji untuk guru di Indonesia sebesar Rp2 juta per bulan. Disebutkan kalau hal itu disampaikan Hashim saat berkampanye September 2023 lalu. Ini adalah salah satu janji Prabowo-Gibran yang disampaikan oleh Hashim pada gelaran Pemilu 2024.

Pencarian di kanal YouTube dengan kata kunci "Hashim Djojohadikusumo Rp 2 juta tiap bulan gaji guru" tidak memberikan hasil yang serupa dengan video yang tersebar di Instagram.

Pencarian dengan kata kunci yang sama di TikTok, salah satunya mengarahkan ke video berikut, yang diunggah pada 23 September 2023 lalu.

Selanjutnya adalah potongan video Prabowo yang menjawab pertanyaan awak media. Tirto melakukan pencarian melalui transkrip isi perkataan Prabowo.

Sejumlah hasil pencarian teratas mengarahkan ke artikel dari Liputan6dan CNN Indonesia. Dua artikel tersebut pertama kali dipublikasikan pada November 2018. Pernyataan Prabowo kala itu menegaskan kalau ia tidak mau muluk-muluk menjanjikan kenaikan gaji guru dalam kampanye Pemilu 2019.

Pencarian di YouTube dengan kata kunci yang sama mengarahkan ke video berikut dari KompasTV, yang diunggah 21 November 2018. Video tersebut serupa dengan potongan yang digunakan di unggahan di Instagram.

Ini berarti, janji kampanye yang disampaikan Hashim, serta sanggahan dari Prabowo, berasal dari dua kejadian yang berbeda. Janji kampanye Hashim memiliki konteks kampanye Pemilu 2024, sementara sanggahan Prabowo berasal dari momen kampanye Pemilu 2019.

Kesimpulan

Hasil penelusuran fakta menunjukkan klaim Prabowo menolak janji kampanye kenaikan upah yang disampaikkan oleh Hashim, bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).

Kompilasi video yang tersebar di Facebook, yang menunjukkan Hashim dan Prabowo saling berselisih pendapat, diambil dari dua kejadian yang tidak saling terkait.

Janji Hashim soal kenaikan gaji guru disampaikan pada masa kampanye Pemilu 2024. Sementara pernyataan Prabowo yang tidak ingin menjanjikan kenaikan gaji guru berasal dari pernyataan jelang Pemilu 2019.

==

Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.

Baca juga artikel terkait PERIKSA FAKTA atau tulisan lainnya dari Alfons Yoshio Hartanto

tirto.id - Politik
Penulis: Alfons Yoshio Hartanto
Editor: Farida Susanty