tirto.id - Agenda Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 kian dekat, beragam isu mengenai adanya indikasi kecurangan dalam pesta demokrasi itu pun marak beredar di media sosial.
Sebelumnya, terdapat hoaks tentang adanya perubahan aturan debat oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), manipulasi kartu keluarga untuk mencurangi pemilu, hingga klaim temuan gudang penyimpanan kotak suara yang tidak tersegel di Makassar.
Terbaru, beredar klaim yang menyebut seorang petugas KPU saat debat calon presiden (capres) Selasa (12/12/2023) lalu telah menyusup sebagai tim sukses Prabowo Subianto, capres nomor urut 2.
Dinarasikan, pria yang disebut sebagai petugas KPU itu memberi Prabowo secarik kertas berisi bocoran debat dari KPU.
Akun Facebook “Ami Sujoko” menyebarkan klaim tersebut lewat video berdurasi 30 detik. Berikut narasi dalam unggahannya:
Thumbnail (sampul) video memperlihatkan tangkapan layar momen Prabowo dalam debat capres Selasa (12/12/2023) lalu. Ada keterangan "ternyata Prabowo dapat bocoran dr KPU.. perhatikan detik ke 26” di gambar tersebut. Ada juga tulisan “Momen Prabowo Koordinasi dengan TPN” serta watermark logo Metro TV.
Sepanjang Selasa (26/12/2023) hingga Rabu (3/1/2024) atau selama delapan hari tersebar di Facebook, unggahan telah memperoleh 4 tanda suka dan 7 komentar.
Lantas, benarkah seorang petugas KPU saat debat perdana menyusup sebagai pendukung Prabowo dan memberikan bocoran?
Penelusuran Fakta
Pertama-tama, Tim Riset Tirto menonton video tersebut secara utuh dari awal hingga akhir. Video itu berisi salah satu momen dalam debat capres perdana, yakni saat Prabowo sedang berjalan ke arah kursi yang ada di depan kerumunan pendukungnya.
Dalam momen tersebut, terlihat seorang pria berbaju biru muda menghampiri dan membisikan sesuatu ke Prabowo dan secarik kertas kepada Prabowo. Akun Facebook “Ami Sujoko” mengeklaim kertas tersebut berisi bocoran debat dari KPU.
Tirto kemudian melakukan penelusuran untuk mengetahui asal-usul dan konteks asli video tersebut. Kami memasukkan kata kunci “Metro TV, Momen Prabowo Koordinasi dengan TPN” (sesuai informasi yang tertera dalam video) ke fitur pencarian di platform YouTube.
Hasilnya, kami menemukan video tersebut merupakan potongan video dari unggahan Metro TV berjudul “Momen Prabowo Koordinasi dengan TPN Saat Break Debat” pada Rabu (13/12/2023).
Pria yang diklaim sebagai petugas KPU yang menyusup ke timses Prabowo teridentifikasi sebagai Mayor (TNI) Teddy Indra Wijaya, ajudan yang melekat ke Prabowo selaku Menteri Pertahanan RI (Menhan).
Hal ini juga terkonfirmasi dari penjelasan Kepala Pusat Penerangan TNI (Kapuspen TNI) dalam laman resmi Tentara Nasional Indonesia (TNI). Kapuspen TNI memastikan kehadiran Mayor Teddy pada acara debat capres yang diselenggarakan KPU adalah dalam rangka menjalankan tugas yang melekat sebagai Ajudan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Lebih lanjut, Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran juga telah membantah klaim yang menyebut seorang petugas KPU menyusup sebagai pendukung Prabowo dan beri bocoran debat perdana.
Dikutip dari pemberitaan Detik, Wakil Ketua TKN Habiburokhman mengatakan ada yang sengaja menyusun fitnah untuk menyerang Prabowo-Gibran.
"Saya menduga ada pihak yang sengaja menyusun skenario jahat berupa fitnah kepada Paslon kami karena survei mereka terus diblok," ujar Habiburokhman dikutip dari Detik, Minggu (24/12/2023).
Sejumlah pemeriksa fakta kredibel, salah satunya turnbackhoax.id, telah mengategorikan klaim "seorang petugas KPU saat debat perdana menyusup sebagai pendukung Prabowo dan memberikan bocoran" itu sebagai konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran fakta yang dilakukan, tidak ditemukan keterangan resmi yang membenarkan klaim tentang adanya seorang petugas KPU yang menyusup sebagai pendukung dan memberikan bocoran saat debat perdana.
Pria yang diklaim sebagai petugas KPU yang menyusup itu teridentifikasi sebagai Mayor (TNI) Teddy Indra Wijaya, ajudan yang melekat ke Prabowo selaku Menteri Pertahanan RI (Menhan).
Jadi, informasi yang menyebut ada seorang petugas KPU menyusup sebagai pendukung Prabowo dan memberikan bocoran saat debat perdana itu bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).
==
Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Periksa Data, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id
Editor: Shanies Tri Pinasthi