tirto.id - Nama AKBP Achiruddin Hasibuan belakangan ini menjadi sorotan publik karena membiarkan anaknya—Aditya Hasibuan—menganiaya mahasiswa bernama Ken Admiral.
Melansir laporan Tirto, anak tersebut menghajar Aditya Hasibuan hingga babak belur, dalam video juga terlihat AKBP Achiruddin menghalangi seorang pemuda yang hendak melerai. Peristiwa penganiayaan terjadi pada 21 Desember 2022 dan muncul ke permukaan publik setelah video penganiayaan tersebar di Twitter.
Pihak kepolisian menetapkan AKBP Achiruddin AKBP Achiruddin (bersama anaknya Aditya Hasibuan) sebagai tersangka dalam kasus penganiayaan Ken Admiral.
Di tengah ramai perbincangan seputar AKBP Achiruddin, ada sebuah unggahan di Facebook yang menyebarkan klaim bahwa AKBP Achiruddin melarikan diri dan berakhir tragis.
Akun “Seputar nusantara” mengunggah video berdurasi 10 menit dan 26 detik dengan keterangan foto “HEBOH..! KABAR DUKA AKBP ACHIRUDIN UPAYA MELARIKAN DIRI BERAKHIR TRAGIS”, disertai takarir “Kabar dvka AKBP achiruddin,kabur dan nek4d mel4wan ap4rat saat dit4ngkap”.
Thumbnail video memperlihatkan sejumlah petugas yang sedang membawa kantong mayat.
Sepanjang 3 Mei hingga 4 Mei 2023 atau selama sehari tersebar di Facebook, unggahan ini telah memperoleh 2,7 ribu tanda suka, 239 komentar, dan telah dilihat sebanyak 162 ribu kali.
Lantas, benarkah klaim yang menyebut bahwa AKBP Achiruddin(tersangka kasus penganiayaan Ken Admiral) melarikan diri dan berakhir tragis?
Penelusuran Fakta
Tim Riset Tirto mula-mula melakukan penelusuran dengan menonton video ini dari awal sampai akhir.
Video berisikan pembacaan narasi yang membahas tentang pemeriksaan terhadap AKBP Achiruddin—mantan Kepala Bagian Bin Ops Ditnarkoba Polda Sumatra Utara (Sumut)—itu.
Tirto kemudian menelusuri asal-usul dan konteks keseluruhan narasi tersebut dengan memasukkan kata kunci “Diduga Terima Gratifikasi, AKBP Achiruddin Lari Terbirit-birit seusai Diperiksa hingga Larut Malam” sesuai dengan judul narasi yang dibacakan dalam video.
Hasilnya, kami menemukan artikel berita milik Tribunews dengan judul yang sama. Berita yang tayang pada Sabtu 29 April 2023 tersebut menjadi sumber narasi dalam video.
Secara keseluruhan, narasi dalam artikel berita tersebut tidak membuktikan apa pun terkait klaim unggahan.
Tirto kemudian kembali melakukan penelusuran untuk mengetahui asal-usul dan konteks isu ini dengan memasukkan kata kunci “AKBP Achirudin Melarikan Diri dan Berakhir Tragis” ke mesin pencarian Google. Hasilnya, tidak ada info dan sumber kredibel yang membenarkan hal tersebut.
Lebih lanjut, Tirto menemukan bahwa Medcom telah melakukan pemeriksaan fakta terkait unggahan ini. Media online tersebut menyimpulkan unggahan akun “Seputar nusantara” itu adalah hoaks berupa manipulated content (konten yang dimanipulasi).
Dari hasil pemeriksaan fakta yang dilakukan Medcom, terungkap bahwa thumbnail video yang memperlihatkan sejumlah petugas membawa kantong mayat itu tidak berkaitan dengan AKBP Achiruddin. Foto tersebut ada dalam artikel berita milik CNN tentang kasus pengeboman di Gereja Katedral Makassar pada 28 Maret 2021.
Bicara soal perkembangan terbaru dari isu ini, mengutip laporan Tirto, Polda Sumut memecat AKBP Achiruddin Hasibuan pada Selasa, 2 Mei 2023, setelah terbukti melanggar kode etik Polri karena membiarkan Aditya Hasibuan (sang anak) menganiaya Ken Admiral.
Jadi, informasi yang menyebutkan bahwa AKBP Achiruddin melarikan diri dan berakhir tragis itu bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).
Sumber:
Editor: Shanies Tri Pinasthi