tirto.id - Menjelang perhelatan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, nama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tampak menjadi sorotan.
Sebelumnya, AHY dan Partai Demokrat menjadi perhatian usai mencabut dukungannya atas bakal calon presiden (bacapres) yang diusung Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan.
Mengutip laporan Tirto, AHY menyebut sikap Anies—yang tidak menjadikan dirinya sebagai cawapres dan lebih memilih Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin)—adalah bentuk peremehan atas integritas politik. Partai berlambang mercy itu pun kemudian hengkang dari KPP.
Usai keputusan tersebut, Partai Demokrat membangun komunikasi dengan dua poros yang ada, yakni bersama Koalisi Indonesia Maju yang mengusung Prabowo Subianto menjadi bacapres, serta koalisi yang dipimpin PDIP (pengusung Ganjar Pranowo).
Di tengah perbincangan isu ini, sebuah unggahan di Facebook menyebarkan klaim yang menyebut AHY kembali mendukung Anies.
Akun "Ailyn Zoila" mengunggah video berdurasi 10 menit dan 17 detik dengan keterangan gambar “MENGEJUTKAN..! DI TOLAK PDIP & PRABOWO? AHY KEMBALI DUKUNG ANIES CAK IMIN?”. Terdapat takarir dengan narasi yang sama.
Sampul video (thumbnail) memperlihatkan foto AHY yang sedang memberikan orasi di depan mikrofon. Dalam foto tersebut juga tampak sosok Prabowo, Anies, hingga Cak Imin.
Sepanjang Minggu (17/9/2023) hingga Senin (25/9/2023) atau selama delapan hari tersebar di Facebook, unggahan ini telah memperoleh 27 tanda suka, 14 komentar, dan telah dilihat sebanyak 4,3 ribu kali.
Dari penelusuran Tim Riset Tirto, unggahan serupa juga ditemukan di akun Youtube "PILIHAN RAKYAT" pada Sabtu (16/9/2023).
Lantas, benarkah klaim yang menyebut AHY kembali mendukung Anies usai ditolak PDIP dan Prabowo?
Penelusuran Fakta
Pertama-tama, Tim Riset Tirto membedah thumbnail video unggahan. Hasil dari penelusuran lewat reverse image search Yandex mengindikasikan foto thumbnail merupakan gabungan dari beberapa foto yang berbeda.
Kami menemukan foto AHY dalam thumbnail yang terlihat sedang memberikan orasi di depan mikrofon itu serupa dengan foto yang ada di pemberitaan CNN Indonesia. Foto tersebut diambil pada saat AHY sedang memberikan pidato politiknya pada Jumat (14/7/2023).
Sementara itu, foto Prabowo dalam thumbnail serupa dengan dokumentasi saat dirinya memberikan orasi politik didepan massa pendukung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Minggu (7/4/2019) lalu.
Tirto kemudian melakukan penelusuran dengan menonton video ini dari awal sampai akhir.
Di menit awal hingga pertengahan, video menampilkan beberapa footage, di antaranya cuplikan pertemuan dan konferensi pers antara AHY dan Prabowo, orasi yang dilakukan AHY, serta pertemuan antara Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Prabowo.
Footage juga menampilkan cuplikan komentar beberapa pihak tentang arah koalisi AHY dan Partai Demokrat dalam Pilpres 2024.
Secara keseluruhan, isi footage sama sekali tidak membahas dan membenarkan klaim tentang AHY kembali mendukung Anies usai ditolak PDIP dan Prabowo.
Setelah sederet footage, video dilanjutkan dengan pembacaan narasi. Tirto kemudian memasukkan kata kunci "Dave Laksono melempar kode parpol merapat ke Koalisi Indonesia Maju" ke mesin pencarian Google untuk mengetahui asal-usul dan konteks narasi tersebut. Kata kunci itu merupakan hasil transkrip dari informasi yang dibacakan narator.
Hasilnya, Tirto menemukan pemberitaan CNN Indonesia berjudul “Golkar Kode Parpol 'Biru' Bakal Merapat ke Prabowo Subianto” yang diunggah pada Jumat (15/9/2023).
Secara keseluruhan, artikel tersebut memuat pernyataan Dave Laksono saat ditanya soal ciri-ciri parpol yang bakal ikut mendukung Prabowo. Ia menyebut akan ada partai berwarna biru yang bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju untuk mendukung Prabowo.
Artikel juga memuat pernyataan Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra yang mengakui saat ini partainya tengah berkomunikasi dengan koalisi pendukung Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.
Isi berita sama sekali tidak membahas dan membenarkan klaim yang menyebut AHY kembali mendukung Anies usai ditolak PDIP dan Prabowo.
Selanjutnya, video diisi oleh pembacaan narasi dengan narasi yang berbeda. Tirto kembali menelusuri asal-usul dan konteks narasi tersebut dengan memasukkan kata kunci “PDIP sulit untuk menjalin kerja sama dengan Partai Demokrat dan PKS” (sesuai dengan narasi yang dibacakan) ke mesin pencarian Google.
Hasilnya, Tirto menemukan pemberitaan CNN Indonesia berjudul “PDIP Tegaskan Tak Mau Koalisi dengan Demokrat dan PKS di 2024” yang diunggah pada Kamis (23/6/2022).
Artikel tersebut memuat pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang menegaskan partainya sulit berkoalisi dengan Demokrat dan PKS di Pemilu dan Pilpres 2024. Ia menilai kedua partai itu memiliki karakteristik pendukung dan prinsip politik yang berbeda dengan PDIP.
Isi berita sama sekali tidak membahas dan membenarkan klaim yang menyebut AHY kembali mendukung Anies usai ditolak PDIP dan Prabowo.
Untuk diketahui, Partai Demokrat pada Kamis (21/9/2023) resmi mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo sebagai bacapres dalam Pilpres 2024.
Melansir laporan Tirto, deklarasi itu disampaikan AHY dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Demokrat di Jakarta Convention Center, Kamis (21/9/2023) malam. AHY menjelaskan Prabowo dipilih karena sosoknya dianggap dapat menjaga konsistensi antara perkataan dan perbuatan.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran fakta yang dilakukan, tidak ditemukan keterangan resmi yang menyebut AHY kembali mendukung Anies usai ditolak PDIP dan Prabowo.
Foto yang digunakan sebagai sampul video sama sekali tidak berhubungan dengan klaim unggahan. Narasi di video juga tidak membahas atau membenarkan klaim unggahan. Partai Demokrat pun saat ini telah resmi mendeklarasikan dukungan kepada bacapres Prabowo Subianto.
Jadi, informasi yang menyebutkan bahwa AHY kembali mendukung Anies usai ditolak PDIP dan Prabowo bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).
==
Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Periksa Data, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.
Editor: Shanies Tri Pinasthi