Menuju konten utama

Hindari Kericuhan, Polisi Amankan Prosesi Pemakaman Lukas Enembe

Polisi Jayapura amakan rute pemakanan mantan Gubernur Papua Lukas Enembe dan juga bebepapa titik objek vital untuk mengantisipasi gangguan.

Hindari Kericuhan, Polisi Amankan Prosesi Pemakaman Lukas Enembe
Terdakwa kasus dugaan suap dan penerimaan gratifikasi Lukas Enembe menyapa pendukunggnya usai menjalani sidang putusan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (19/10/2023). ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/hp.

tirto.id - Polisi mengaku mengamankan rute menuju Koya Tengah, Distrik Muara Tami, Jayapura, Papua, yang menjadi lokasi pemakaman mantan Gubernur Papua Lukas Enembe hari ini (28/12/2023).

Kapolresta Jayapura, Victor D. Mackbon, menerangkan pihaknya melakukan pengamanan mulai dari kedatangan jenazah di bandara pagi tadi, sekitar pukul 09.00 WIT. Jenazah kemudian disemayamkan di daerah Stakin Sentani sebelum dimakamkan.

"Dari sana jenazah Almarhum akan di bawa ke Koya Tengah di kediamannya, yang mana kami juga akan melakukan pengamanan agar prosesi dapat berjalan dengan khidmat, baik dan juga tertib," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (28/12/2023).

Dia menuturkan, banyak masyarakat yang akan mengantar pemakaman Lukas Enembe. Oleh karenanya, Polres Jayapura mengajak tokoh agama, tokoh adat, dan tokoh masyarakat untuk bersama-sama mengimbau ketertiban agar aktivitas lainnya tidak terganggu.

"Kita berharap tidak ada penumpukan di sepanjang jalan dengan waktu yang cukup lama, jadi kami mengimbau kepada warga masyarakat agar aktivitas juga bisa dihentikan sementara untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Almarhum," ungkap dia.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady menambahkan, aparat kepolisian juga disiagakan untuk mengamankan objek vital di Jayapura. Hal itu sebagai bentuk antisipasi adanya potensi gangguan.

Tak hanya itu, Benny mengaku bahwa telah dilakukan peningkatan patroli di wilayah Jayapura. Sebanyak 1.000 personel Polda Papua pun disiagakan untuk mem-back up Polres Jayapura jika diperlukan.

“Personel Polres Jayapura dan Polresta Jayapura hanya meningkatkan patroli untuk antisipasi adanya potensi gangguan,” ucap Benny.

Pengerahan personel Bhabinkamtibmas juga dilakukan untuk mengimbau masyarakat yang akan melayat. Masyarakat diminta melayat dengan tenang dan tak melakukan kegiatan yang merugikan diri sendiri maupun orang lain, bahkan merusak fasilitas umum.

"Bapak dan ibu kalau ada yang mau melayat ke rumah duka besok, tidak boleh membawa senjata tajam (parang/panah), tetap melayat dengan tenang seperti biasa kita datang ke orang meninggal,” tutur anggota Bhabinkamtibmas Bripka Batias Yikwa.

Dia juga mengajak masyarakatnya untuk tidak terprovokasi dengan isu-isu yang beredar di media sosial terkait dengan meninggalnya Lukas Enembe. Tak dipungkiri, hoaks terkait dapat mengganggu situasi keamanan wilayah Kabupaten Keerom.

"Almarhum bapak Lukas Enembe, S.I.P., M.H., beliau meninggal murni karena sakit bukan buatan orang, jadi keluarga tetap tenang, mari kita sama-sama doakan almarhum,” kata dia.

Diketahui, Lukas Enembe tengah menjadi terpidana kasus korupsi. Ia dijatuhkan vonis pidana penjara selama 10 tahun, denda sebesar Rp1 miliar subsider pidana kurungan empat bulan, serta membayar uang pengganti sebesar Rp47,8 miliar.

Namun, dalam rentang waktu penyelidikan kondisi kesehatannya menurun. Lukas dirawat di RSPAD Gatot Subroto sejak Oktober silam, karena mengalami pembengkakan di kedua kaki dan tangannya. Dirinya kemudian meninggal dunia pada 26 Desember 2023 setelah menjalani perawatan intensif melawan sakit gagal ginjal yang dideritanya.

Baca juga artikel terkait FLASH NEWS atau tulisan lainnya dari Ayu Mumpuni

tirto.id - Flash news
Reporter: Ayu Mumpuni
Penulis: Ayu Mumpuni
Editor: Dwi Ayuningtyas