tirto.id - Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, menuturkan, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) melakukan kecurangan demi menang dalam pemilihan umum 2024. Dia menjelaskan, salah satu cara yang dilakukan PSI yaitu melakukan pengarahan kepada kepala desa untuk memperoleh 100 suara untuk lolos parlemen.
"Saya pertanggungjawabkan di mata rakyat, di mata hukum, dan di mata Tuhan, apa itu tadi tekanan-tekanan terhadap desa. Mereka diminta 100 suara buat partai baru itu dari sekian desa," ucap Hasto di DPP PDIP, Jakarta Pusat, Senin (5/2/2024).
Dia menuturkan partai besutan putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep itu banyak ditemukan kejanggalan. Mulai dari laporan keuangan yang menjadi pertanyaan publik. Sementara itu, dia menjelaskan, jumlah kader PSI yang tidak banyak tetapi memasang baliho banyak dibandingkan jumlah kadernya.
"Dari mana dananya itu? Itu sudah menyangkut masalah etik dan hukum karena pelanggaran terhadap laporan keuangan," ungkap Hasto.
Lebih lanjut, dia mengakui untuk mengumpulkan bukti-bukti tersebut membutuhkan waktu yang panjang. Tetapi, langkah tersebut perlu dilakukan untuk menjaga demokrasi tetap berjalan dengan benar.
Lebih lanjut Hasto juga menyinggung bagaimana indikasi merusak demokrasi yang juga melibatkan Kaesang. Tak dipungkiri Hasto, dengan menjadi ketua umum partai hanya dalam waktu dua hari menjadi pertanyaan besar.
"Mas Kaesang dalam waktu dua hari menjadi anggota PSI, lalu menjadi ketua umum PSI," ujar Hasto.
Sementara itu, terkait adanya dugaan tersebut, Tirto sudah berusaha menghubungi sejumlah anggota PSI, mulai dari Grace Natali, Raja Juli Antoni, Sigit Widodo, dan Cheryl Tanzil. Namun, mereka tidak merespons hingga berita ini diterbitkan.
Penulis: Ayu Mumpuni
Editor: Intan Umbari Prihatin