tirto.id - Lembaga Survei Saiful Mujani Reseaech and Consulting (SRMC) merilis hasil survei periode 20 Mei-1 Juni 2019 terkait Pemilu 2019.
Direktur Program SMRC, Sirojudin Abbas menerangkan, hasil survei didapati mayoritas responden menganggap pemilu berjalan jujur dan adil (jurdil), bebas, langsung dan rahasia.
Dalam survei tersebut, sebanyak 13 persen responden menganggap pemilihan legislatif sangat jurdil, sedangkan14 persen menganggap pilpres sangat jurdil. Sementara, 55 persen responden menilai pileg dan pilpres cukup jurdil.
Secara keseluruhan, kata dia, sekitar 68 persen responden menganggap pemilu berjalan jurdil.
Sedangkan, 23 persen responden menganggap pileg berjalan kurang jurdil, dan 22 persen responden menganggap pilpres kurang jurdil. Kemudian, 5 persen responden pileg dan pilpres menganggap tidak jurdil sama sekali.
"Anggapan bahwa pemilu 2019 tidak berlangsung jurdil tidak sejalan dengan penilaian mayoritas warga Indonesia," ujar Sirojudin Abbas di Kantor SMRC, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (16/6/2019).
Ia juga memaparkan, terjadi tren penurunan kepercayaan respons masyarakat terkait pemilu jurdil. Berdasar survei SMRC pada Pemilu 2004, sebesar 73,1 persen masyarakat menganggap pemilu dianggap jurdil.
Kemudian, pada Pemilu 2009 mengalami penurunan, sehingga masyarakat yang menganggap pemilu jurdil sebesar 67,1 persen.
"Pada Pemilu 2014 naik [jadi] 70,7 persen responden menganggap jurdil. Namun turun pada Pemilu 2019 sekitar 69 persen menganggap pemilu jurdil," ucap dia.
Survei pasca Pemilu 2019 ini berlangsung 20 Mei sampai 1 Juni 2019 dengan metode multistage random sampling diikuti 1.220 responden. Responden yang dapat diwawancarai tatap muka secara valid 1.078 atau 88 persen. Margin of error kurang lebih 3,05 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Zakki Amali