tirto.id - Ketika mencari apa yang terjadi pada 11 April 1954, mesin pencari akan menunjukkan beberapa artikel yang menyebutkan bahwa tidak ada peristiwa penting yang terjadi. Tanggal itu bahkan dipercaya sebagai hari yang paling membosankan sepanjang abad ke-20 karena memang tidak ada hal yang asyik dan seru untuk diberitakan.
Kesimpulan ini diutarakan William Tunstall-Pedoe, peneliti teknologi yang mengembangkan mesin pencari Tru Knowledge. Pada 2010 ia mulai mengembangkan mesin pencari ini dan mengumpulkan 300 juta peristiwa yang terjadi selama abad ke-20. Tunstall-Pedoe lantas dibuat takjub oleh kalkulasi komputer yang, setelah menganalisis 300 juta peristiwa, menunjukkan bahwa pada 11 April 1954 tidak ada kabar yang jelas dan seru tentang apa yang terjadi pada hari itu.
Peneliti teknologi dari Cambridge University itu mengungkapkan, 300 juta fakta tersebut meliputi fakta tentang sosok penting, tempat, bisnis, dan peristiwa bersejarah yang biasanya menjadi bahan berita.
"Tidak ada orang penting yang meninggal pada hari itu, tidak ada peristiwa besar yang terjadi, dan meski pada abad itu memang banyak sekali orang penting yang lahir namun pada hari itu hanya satu orang yang tercatat lahir, yakni Abdullah Atalar, seorang akademisi dari Turki," ungkap Tunstall-Pedoe seperti ditulis Telegraph.
Tunstall-Pedoe menambahkan: "Setiap hari, pasti banyak orang terkenal yang lahir, meninggal, dan banyak peristiwa terjadi. Tapi pada hari itu diketahui hampir tidak ada peristiwa berarti yang terjadi."
Tunstall-Pedoe menekankan pada hari itu bukannya tidak ada peristiwa sama sekali. Namun, sistem komputer mencatat, tidak ada peristiwa besar yang terjadi hari itu. Selain kelahiran Abdullah Atalar, pada tanggal itu juga berlangsung pemilihan umum di Belgia. Pada hari yang sama New York Times mengabarkan adanya balapan sampan di Largamente, New York pada 10 April 1954.
"Jadi, hari itu adalah hari paling membosankan sepanjang sejarah," ungkapnya dalam wawancara dengan penyiar Robert Siegel di radio NPR.
Meski riset dari sistem komputer yang dilakukan Tunstall-Pedoe menunjukkan hasil demikian, tapi pada 11 April 1954 itu media tetap menerbitkan surat-surat kabarnya dan memberitakan apa saja yang terjadi pada hari itu keesokan harinya. Seperti Daily Mail yang tidak mengosongkan halaman depan surat kabarnya, begitu juga dengan New York Times hingga BBC.
Hari-Hari Ketika Media Tak Memberitakan Apa Pun
Setiap hari pasti selalu ada peristiwa. Tapi tidak semua peristiwa itu penting untuk dikemas menjadi sebuah berita. Ada beberapa tanggal di abad-20, selain 11 April 1954, yang "memaksa" media tidak tidak menyiarkan berita sama sekali. Ini yang dilakukan oleh BBC pada 18 April 1930. Hari itu bertepatan dengan Jumat Agung di mana masyarakat di Britania Raya tengah khusyuk beribadah.
Pada pukul 20.45 waktu setempat, saat itu biasanya BBC menyiarkan bulettin yang mengabarkan peristiwa yang terjadi hari itu. Namun, betapa terkejutnya orang-orang ketika menyetel radio dan mendapati sang penyiar BBC mengatakan: "Hari ini ini tidak ada berita."
Kemudian alunan musik piano diputar selama 15 menit. Setelah itu, BBC kembali ke Queen's Hall di Langham Place, London, untuk menyiarkan pertunjukkan opera Wagner Parsifal.
Bukan tanpa sebab. Pada hari sebelumnya, Departemen Dalam Negeri (Home Office) menolak semua bentuk wawancara dengan surat kabar membuat tidak ada surat kabar yang terbit pada hari Paskah. Kemudian pihak Departemen Dalam Negeri menghubungi BBC bahwa penolakan ini juga berlaku bagi pemberitaan radio.
Pada 19 Januari 2016, sebuah surat kabar mingguan The Battlefords News-Optimist di Battleford Selatan, Kanada, memang tetap terbit dan tetap menulis artikel di halaman depan. Tapi apa yang tertulis di halaman mukanya? "
"To be truthful, there isn't really anything happening in the news this week," demikian staf redaksi News-Optimist memulai beritanya hari itu. Meski begitu News-Optimist tetap menuliskan berita dalam surat kabar mereka - yang mereka akui sebenarnya tidak begitu seru.
Dengan jujur mereka menyampaikan bahwa bulan Januari itu cuaca sedang buruk-buruknya dan tidak banyak peristiwa yang terjadi. Memang pada akhir pekan sebelumnya dikabarkan bahwa tim pemadam kebakaran Battleford Selatan bertolak ke area kebakaran, tepatnya sebuah pembakaran sampah. Namun ternyata, setelah ditelisik, sebenarnya itu bukan kebakaran yang terlalu berbahaya karena, toh, awalnya orang-orang membakar sampah demi menghangatkan tubuh. Tak disangka ternyata apinya justru membesar sehingga mereka harus memanggil pemadam kebakaran untuk memadamkan apinya.
Penulis: Arifina Budi
Editor: Zen RS