Menuju konten utama

Harga Beras Terus Melejit, Pedagang Warteg Menjerit

Pedagang warteg menjerit imbas harga beras yang terus meroket di pasaran.

Harga Beras Terus Melejit, Pedagang Warteg Menjerit
Warga makan di Warteg Subsidi Bahari kawasan Jalan Fatmawati, Jakarta, Sabtu (28/3/2020). ANTARA FOTO/Reno Esnir/ama.

tirto.id - Harga beras saat ini terus meroket rata-rata dibanderol Rp16 ribu per kilogram (Kg). Dikutip data panel harga pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas), harga beras premium dijual Rp16.160 per kg atau naik 0,44 persen dan beras medium Rp14.120 per kg atau naik 0,28 persen, Selasa (20/2/2024).

Kondisi tersebut pun membuat pemilik warteg di kawasan Palmerah, Jakarta Barat, Asih (55), menjerit. Dia mengakui tidak bisa menaikkan harga nasi dan lauk karena takut sepi pembeli.

Asih memutar otak mengurangi porsi nasi untuk para pembeli. Cara tersebut dilakukan agar para pelanggan tetap bisa menikmati lauk pauk yang dijualnya.

“Enggak mungkin menaikkan harga, Warteg sudah melekat murah, masa tiba-tiba naik harganya,” kata Asih saat berbincang dengan Tirto, Selasa (20/2/2024).

Warteg

Warrung Tegal (Warteg) di sekitar Palmerah, Jakarta. tirto.id/ Faesal Mubarok

Tidak hanya Asih yang harus putar otak. Pedagang nasi goreng di kawasan Mampang Prapatan, Nafan (26), mengakui sudah lama menaikkan harga satu porsi nasi goreng menjadi Rp15.000 yang semula Rp14.000.

“Naiknya sudah lama, saya juga ikut menaikkan [harga] tapi cuma Rp1.000,” ucap Nafan.

Dia mengakui saat ini beras dibanderol Rp75.000 per 5 kilogram di pasaran. Harga tersebut sudah melampaui harga eceran tertinggi (HET) yang diatur pemerintah.

Untuk diketahui, HET yang ditetapkan dalam Peraturan Badan Pangan Nasional (Perbadan) Nomor 7 Tahun 2023 sebesar Rp10.900 sampai dengan Rp11.800 per kg untuk beras medium dan Rp13.900 sampai dengan Rp14.800 per kilogram untuk beras premium.

Sementara itu, Badan Pangan Nasional (Bapanas) terus melakukan upaya optimalisasi cadangan beras pemerintah (CBP) untuk memenuhi kebutuhan beras program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) di tengah dinamika harga beras.

"Upaya strategis Bapanas dalam menjaga stabilitas antara lain melalui kegiatan stabilisasi pasokan dan harga pangan atau SPHP beras yang telah mencapai 264.808 ton dari target 1,2 juta ton," kata Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas I, Gusti Ketut Astawa dikutip dari Antara.

Dia menuturkan perlunya meredam gejolak pasokan dan harga pangan apalagi menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Ramadhan dan Idul Fitri 1445 Hijriah. Lebih lanjut, dia menuturkan, upaya tersebut dilakukan Bapanas dengan bersinergi dan berkolaborasi dengan kementerian/lembaga, asosiasi pelaku usaha, hingga masyarakat.

Penyaluran beras komersial, kepada para pelaku usaha penggilingan padi/gabah dengan target mencapai 250.000 ton. Hal ini juga termasuk dengan penyaluran pasokan beras ke Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) Jakarta hingga mencapai 50.000 ton.

Baca juga artikel terkait HARGA BERAS NAIK atau tulisan lainnya dari Faesal Mubarok

tirto.id - Flash news
Reporter: Faesal Mubarok
Penulis: Faesal Mubarok
Editor: Intan Umbari Prihatin