tirto.id - TransJakarta kembali mengoperasikan Halte Kampung Melayu yang sempat ditutup setelah muncul insiden bom bunuh diri pada Rabu malam pekan kemarin. Halte ini resmi beroperasi kembali pada Senin (29/5/2017).
"Dari hari Sabtu pada dasarnya halte sudah bisa digunakan, tapi kami tunda sampai hari ini supaya pelanggan tidak terganggu layanannya dan kenyamanannya," kata Direktur TransJakarta Budi Kaliwono di Balaikota Jakarta pada (29/5/2017).
Untuk pengoperasian kembali Halte Kampung Melayu, menurut Budi, TransJakarta bekerjasama dengan Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) dan dinas kesehatan DKI Jakarta untuk memastikan halte tersebut bersih dan nyaman seperti semula.
"Halte Kampung Melayu sudah kami pastikan bersih karena sudah melibatkan dinas kesehatan. Tapi gangguan di tempat bekas kejadian itu tetap kami antisipasi. Kami enggak mau ini mengganggu dan mengurangi layanan kami," katanya.
Menurut Budi ledakan bom bunuh diri pada 24 Mei 2017 lalu sebenarnya tak langsung menyasar Halte Kampung Melayu. Meskipun demikian, imbas ledakan itu merusak sejumlah fasilitas halte.
Berdasar pantauan Tirto, setelah terjadi ledakan bom tersebut sejumlah kaca di Halte Kampung Melayu pecah. Kerusakan lain muncul di bagian lantai halte.
Simon (21), salah seorang calon penumpang TransJakarta yang selamat dari ledakan, malam itu kondisi halte sedang ramai.
"Waktu ledakan pertama halte lagi ramai-ramainya. Saya belum tahu kalau itu bom. Lampu halte langsung mati semua. Orang-orang panik," kata Simon usai ledakan bom terjadi.
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Addi M Idhom