tirto.id - Ledakan bom bunuh diri di masjid Pakistan menewaskan 59 orang dan melukai 150 lainnya pada Senin, 30 Januari 2023. Bom meledak di tengah-tengah jemaah yang sedang beribadah salat ashar di komplek markas besar kepolisian Peshawar.
Seperti diberitakan AP News, kelompok Taliban Pakistan sempat mengaku bertanggung jawab terhadap serangan bom ini meskipun beberapa jam kemudian dibantah.
Militan Taliban Pakistan telah mengakhiri gencatan senjata dengan pemerintah sejak November tahun lalu. Mereka melakukan sejumlah serangan terhadap pasukan keamanan. Ledakan bom kali ini disebut-sebut sebagai yang paling dahsyat selama beberapa tahun terkini.
Kronologi Bom Masjid Pakistan, Meledak Ketika Salat Ashar
Pelaku bom bunuh diri disebut menyelinap masuk ke dalam masjid di kompleks polisi Peshawar, Pakistan. Area tersebut sebenarnya terletak di tengah-tengah gedung pemerintah dengan keamanan super ketat.
Belum diketahui secara pasti bagaimana pelaku bom bunuh diri itu bisa memasuki markas besar polisi di wilayah barat laut kota Peshawar itu.
Pada saat pelaku meledakkan bom yang dipasang di rompinya, masjid dalam kondisi penuh jemaah sekitar 300 orang. Seketika ledakan di aula utama itu mengakibatkan atap masjid runtuh. Mengutip The Guardian, satu dinding juga jebol.
Saksi mata mengatakan bom meledak tepat ketika salat ashar akan segera dimulai dengan kondisi jamaah yang sedang berdesak-desakan di dalam masjid.
"Kami mendapati bahwa teroris itu berdiri di barisan pertama," ujar Menteri Pertahanan Khawaja Asif sebagaimana dikutip Reuters dari Geo TV.
Meena Gul, 38 tahun, salah satu saksi yang berada di dalam masjid mengaku mendengar suara tangisan hingga jeritan pasca-pelaku meledakkan bom bunuh diri. Pria yang berprofesi sebagai polisi ini selamat tanpa mengalami luka.
Pejabat polisi, Siddique Khan menyatakan korban tewas di antaranya, sang imam salat, Noor-ul-Amin. Kepala kepolisian Peshawar, Ijaz Khan, mengungkapkan angka korban tewas bisa semakin bertambah banyak lantaran rumah sakit sedang merawat sejumlah korban dengan kondisi kritis.
Sementara Perdana Menteri Pakistan, Shebaz Sharif mengutuk keras aksi bom bunuh diri tersebut. Ia memastikan akan memberikan perawatan yang maksimal bagi para korban selamat.
"Teroris ingin menciptakan rasa ketakutan dengan menargetkan mereka yang menjalankan tugas membela Pakistan," ujar Sharif.
Selama ini, kelompok Taliban Pakistan atau Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP) kerap meningkatkan serangan dan dituding sering melakukan aksi bom bunuh diri di wilayah tersebut. Target utama mereka termasuk pihak militer dan polisi.
TTP sudah melakukan pemberontakan di Pakistan selama 15 tahun terakhir demi memperjuangkan penerapan hukum Islam yang lebih ketat di Pakistan serta menuntut pembebasan anggota TTP yang berada di dalam penjara.
Penulis: Beni Jo
Editor: Alexander Haryanto