tirto.id - Bom bunuh diri menewaskan 10 polisi dan melukai 12 orang lainnya di kota Sibi, Barat Daya, Pakistan pada Senin, 6 Februari 2023. Pelaku melakukan serangan dengan cara mengendarai sepeda motor dan menabrak truk polisi.
Seperti diwartakan AP News, beberapa jam setelah peristiwa mengerikan itu terjadi, kelompok militan Tehreek-e-Jihad Pakistan (TJP) mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Kemudian, pada Senin malam, kelompok Negara Islam juga mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
"ISIS mengklaim serangan bunuh diri di Sibi, Balochistan," twit Rita Katz, direktur SITE Intel Group yang melacak ekstremis Islam, sebagaimana dikutip Reuters.
Kronologi Bom Bunuh Diri Pakistan
Mahmood Notenzai, seorang kepala polisi setempat menjelaskan, saat serangan terjadi, para petugas polisi tengah melakukan patroli rutin di sekitar tempat kejadian.
Para polisi yang tengah berada dalam truk kemudian ditabrak oleh seseorang pengendara motor dengan membawa bom. Kekuatan ledakan bom membalikkan truk sehingga menyebabkan korban luka.
Pada awalnya, serangan menewaskan 9 orang polisi. Kemudian, korban lainnya dilarikan ke rumah sakit terdekat. Ketika korban dirawat, salah satu polisi yang terluka parah tidak dapat diselamatkan. Sehingga, total korban tewas menjadi 10 orang polisi.
Masih diwartakan AP News, Perdana Menteri Pakistan, Shahbaz Sharif mengutuk serangan itu. Dalam sebuah pernyataan, dia menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban tewas dan memerintahkan petugas kesehatan untuk memberikan perawatan medis terbaik bagi polisi yang terluka.
Dia mengatakan, serangan itu adalah bagian dari rencana musuh jahat untuk menggoyahkan Pakistan dan bersumpah untuk mengalahkan terorisme.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres juga mengecam keras serangan itu dan menyampaikan "belasungkawa yang tulus" kepada keluarga para korban dan berharap pemulihan segera bagi yang terluka, kata juru bicaranya.
Kecaman juga datang dari Abdul Qudoos Bizenjo, pejabat tinggi terpilih di Baluchistan. “Para teroris yang melakukan serangan seperti itu adalah musuh Pakistan,” katanya, seraya menambahkan bahwa mereka tidak akan menggoyahkan tekad polisi negara itu.
Serangan Terhadap Pasukan Keamanan di Pakistan
DW melaporkan, Pakistan mengalami peningkatan serangan terhadap polisinya setelah gagalnya pembicaraan damai antara pemerintah dan Taliban Pakistan pada November.
Bulan lalu, lima orang tewas setelah regu bunuh diri Taliban menyerang kompleks polisi di Karachi. Pada bulan Januari, sebuah bom di masjid polisi di Peshawar menewaskan lebih dari 80 petugas.
“Terlepas dari pandangan ideologis, etnis, dan politik yang berbeda, (kelompok militan) semuanya terikat oleh satu tujuan yaitu menyerang pasukan keamanan dan menanamkan rasa takut dan ketidakpastian di Pakistan,” kata Imtiaz Gul, analis Pusat Penelitian dan Studi Keamanan di Islamabad pada AFP.
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Alexander Haryanto