Menuju konten utama

Habis Milenial dan Generasi Z, Terbitlah Generasi Alfa

Generasi Z sudah mulai dewasa, sebentar lagi akan mengambil alih kendali dunia dari para milenial. Di saat yang sama, generasi baru muncul, para balita itu disebut: Generasi Alfa.

Anak-anak berfoto di tempat bermain. FOTO/Istock

tirto.id - Hari ini, Generasi Milenial (Gen Y) paling tua berusia 36 atau 37 tahun, sementara yang paling muda berumur 23 tahun. Mereka tentu saja masuk dalam kategori umur produktif. Jumlahnya mencapai 1,8 miliar di seluruh dunia. Ini berarti—sebagai makhluk ekonomi—perputaran ekonomi dunia sedang berada di tangan mereka: para orang tua muda yang tengah mencicil rumah, mobil, sekalian membeli asuransi jiwa dan pendidikan untuk anaknya.

Di tangan Milenial, dunia berubah: dari tangan Mark Zuckerberg yang kini berumur 32 tahun, Facebook lahir dan menjelma menjadi salah satu media sosial terbesar paling berpengaruh yang pernah ada.

YouTube berubah jadi kebiasaan lumrah sehari-hari. Bermusik tak lagi tentang mengeluarkan album berbentuk kaset, CD, atau Vinyl. Jam bekerja tak lagi monoton dimulai pukul 9 dan berakhir pukul 5, pergi ke kantor pun tak mesti berpenampilan serba-licin. Desain kantor juga jadi lebih terbuka, lebih santai, dan penuh mainan.

Hal lain yang tak pernah dinikmati generasi lain sebelum Milenial adalah: memesan makanan, jasa antar-jemput, jasa pijat, jasa bersih-bersih rumah, tiket nonton di bioskop, bahkan mengisi pulsa, cuma sejauh satu klik saja.

Dunia memang jadi lebih akrab dengan teknologi.

Baca:

Dari sebagian kecil Generasi Y dan sebagian besar Generasi X, kemudian lahir generasi baru bernama Generasi Z. Mereka lahir dalam rentang pertengahan tahun 1990-an hingga pertengahan tahun 2000-an dan hadir lebih akrab dengan teknologi. Karakter mereka: lebih tidak fokus dari milenial, tapi lebih serba-bisa; lebih individual, lebih global, berpikiran lebih terbuka; lebih cepat terjun ke dunia kerja, dan lebih wirausahawan.

Orang paling tua dari Generasi Z berusia 21 atau 22 tahun. Artinya, sebagian dari mereka sudah memasuki dunia kerja dan siap menginvasi generasi sebelumnya.

Potensi mereka besar. Generasi ini adalah orang-orang paling terdidik yang pernah ada di dunia. Jika perbandingan sarjana pada Generasi Baby Boomers adalah 1 banding 5, sementara Generasi X adalah 1 banding 4, dan Generasi Y adalah 1 banding 3, maka Generasi Z diisi 1 banding 2 orang.

Selain punya lebih banyak sarjana, mereka juga memulai sekolah lebih awal dari generasi sebelumnya. Membuat generasi ini lebih akrab dengan teknologi, lebih gesit, dan serba-bisa alias multi-tasking.

Generasi Z juga jadi orang-orang terakhir yang lahir di abad 20. Sesuai namanya, huruf Z pada generasi ini membatasi mereka dengan generasi berikutnya: orang-orang abad ke-21.

Salah satu pertanyaan penting kemudian muncul. Jika beragam generasi ini sudah dinamai X, Y, dan sampai pada Z, maka apa nama yang tepat untuk generasi berikutnya. Lalu, pertanyaan penting lain: siapa mereka?

Perkenalkan Generasi Abad 21: Generasi Alfa

Analis sosial-cum-demograf Mark McCrindle dari grup peneliti McCrindle adalah orang pertama yang membuka topik ini: tentang nama generasi yang lahir di abad 21.

Dalam makalah Beyond Z: Meet Generation Alpha, ia mengungkapkan, generasi berikutnya akan dinamai sesuai abjad. Itu sebabnya mereka yang lahir setelah Generasi Z akan dipanggil Generasi A alias Generasi Alfa.

Tahun kelahirannya dimulai dari 2010. Menurut McCrindle, Generasi Alfa—yakni anak-anak dari Generasi Milenial—akan menjadi generasi paling banyak di antara yang pernah ada. Sekitar 2,5 juta Generasi Alfa lahir setiap minggu. Membuat jumlahnya akan bengkak menjadi sekitar 2 miliar pada 2025.

src="//mmc.tirto.id/image/2017/04/28/Infografik-Generasi-Alfa-Sabit.JPG" width="860" alt="Infografik Generasi Alfa" /

Sejumlah studi kemudian dilakukan untuk mengetahui preferensi gaya hidup, politik, dan ekonomi generasi ini. Gunanya untuk menerka bagaimana perputaran dunia di masa mereka. Bayangkan, di tangan Milenial saja, bumi terasa berputar lebih cepat dan manusia makin lengket dengan kecanggihan teknologi. Bagaimana kelak, ketika Generasi Z dan Generasi A yang pegang kuasa?

Alasan lain studi-studi ini dilakukan adalah jumlah masa tiap generasi yang makin banyak. Terkaan preferensi gaya hidup mereka akan sangat dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan produsen kebutuhan hidup. Tentang barang-barang apa saja yang perlu dijual dan diciptakan demi menuruti perubahan sosial yang terjadi pada generasi ini.

Berkat perubahan yang dibawa generasi-generasi sebelumnya, Generasi Alfa kini dikenal sebagai generasi paling berpengaruh dalam kehidupan manusia. Ukurannya adalah umur mereka yang masih sangat dini, tetapi dapat memengaruhi putaran ekonomi dunia.

Ahli strategi pemasaran Christine Carter mengamini ini. Setidaknya Generasi Alfa gelombang pertama ini menghabiskan 18 juta dolar per tahun hanya untuk mereka sendiri. Lewat konsumsi mainan, pakaian, dan tetek-bengek teknologi baru yang cuma ada di zaman ini.

Generasi ini juga diprediksi akan jadi generasi yang jauh lebih terdidik daripada Generasi Z, lebih akrab dengan teknologi, dan jadi generasi paling sejahtera.

Sejauh ini, masa depan terdengar seperti tempat yang membahagiakan.

Baca juga artikel terkait MILENIAL atau tulisan lainnya dari Aulia Adam

tirto.id - Humaniora
Reporter: Aulia Adam
Penulis: Aulia Adam
Editor: Nurul Qomariyah Pramisti