Menuju konten utama

Anies Resmikan Empat Sekolah dengan Konsep Green Building

Sekolah berkonsep green building ini diharapkan akan menjadi media edukasi langsung untuk siswa dan mendorong DKI mencapai target net zero emission di 2050.

Anies Resmikan Empat Sekolah dengan Konsep Green Building
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan meresmikan empat sekolah net zero carbon dengan konsep green building sebagai pilot project. tirto.id/Riyan Setiawan

tirto.id -

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan meresmikan empat sekolah net zero carbon dengan konsep green building sebagai pilot project. Yakni SDN Duren Sawit 14, Jakarta Timur; SDN Grogol Selatan 09, Jakarta Selatan; SDN Ragunan 08 Pagi, 09 Pagi, 11 Petang, Jakarta Selatan; dan SMAN 96 Jakarta, Jakarta Barat.

Bangunan dengan konsep net zero carbon ini adalah bangunan yang hemat energi saat beroperasi dan sebagian besar kebutuhan energinya dipasok dari sumber energi terbarukan. Sehingga, secara emisi karbon yang dihasilkan sangat minim.

Hal tersebut sebagai komitmen Pemprov DKI untuk mendukung berbagai langkah dalam mewujudkan kegiatan beremisi rendah di setiap sudut kota sebagai upaya menjaga keberlanjutan Jakarta.

“Hari ini kita turut menjadi saksi peristiwa bersejarah bahwa hari ini kita di Jakarta resmi menjadi tempat pertama sekolah negeri yang mengusung konsep green building dan net zero emissions,” kata Anies saat meresmikan di SDN Ragunan 08, Jakarta Selatan, Rabu (28/9/2022).

Anies menjelaskan, sekolah merupakan bangunan yang paling banyak dimiliki oleh pemerintah. Sedangkan berbicara tentang emisi karbon global, bangunan berkontribusi sebesar 39% emisi karbon global dan mengonsumsi 36% dari total energi global.

“Jadi, bangunan itu adalah kontributor terbesar. Kita seringkali kalau melihat dekarbonisasi yang dipandang adalah kendaraan bermotor saja, tidak, sesungguhnya bangunan itu menyedot energi 36% kontribusi kepada emisi karbon global 39%,” ucapnya.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu menuturkan, jika Pemprov DKI tidak mengkoreksi bangunan-bangunan, terutama di perkotaan, maka kualitas udara di Jakarta akan selalu menghadapi masalah.

"Karena itu, mengapa kita harus menuju pada green building dan kita mulai dari sekolah-sekolah kita,” ujarnya.

Lebih lanjut, Anies menegaskan bahwa sebuah bangunan yang diberi label sekolah merupakan tempat interaksi peserta didik, pendidik dan juga orang tua. Apabila bangunan sekolah ini dirancang dengan benar, maka akan membuat proses pembelajaran itu berjalan dengan jauh lebih baik dan menyenangkan.

Ia juga berharap bangunan sekolah berkonsep green building ini akan menjadi media edukasi langsung untuk siswa, di mana mereka akan memiliki gambaran terkait bagaimana bangunan yang ramah lingkungan. Sehingga ini akan sesuai dengan semangat Jakarta untuk menjadi kota global yang masyarakatnya peduli dengan berbagai isu global.

“Kita ingin gedung-gedung sekolah menjadi inspirasi dan merangsang untuk berpikir, serta berimajinasi. Dia akan belajar dari bangunan ini, seperti electrical engineering, lalu solar panel, di situ ada fisika murni, ada fisika terapan. Jadi, materi yang ada di bangunan ini mendadak menjadi alat ajar untuk para guru,” terangnya.

Ke depan, lanjut Anies, rehabilitasi bangunan sekolah negeri di Jakarta secara keseluruhan mengarah ke konsep green building. Mulai dari transisi energi dengan solar panel, penggunaan lampu hemat energi, hingga pengelolaan air limbah.

“Kita berharap, pembangunan Sekolah Net Zero Carbon ini juga dapat mendorong Jakarta mencapai target net zero emission atau nol emisi karbon pada tahun 2050. Kita sedang berupaya menjadikan kota ini sebagai kota yang berkelanjutan di masa depan,” pungkasnya.'

Baca juga artikel terkait NET ZERO CARBON atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Pendidikan
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Restu Diantina Putri