Menuju konten utama

Bahlil Ungkap Strategi untuk Capai Target Net Zero Emission 2060

Dorongan transisi energi itu ditujukan kepada perusahaan-perusahaan di sektor pertambangan.

Bahlil Ungkap Strategi untuk Capai Target Net Zero Emission 2060
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia dalam acara kumparan Green Initiative Conference 2024 di Jakarta, Rabu (25/9/2024). tirto.id/Nabila Ramadhanty Putri Darmadi.

tirto.id - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI, Bahlil Lahadalia, mengungkapkan strategi yang harus dilakukan pemerintah untuk mencapai target net zero emission pada 2060. Bahlil menyoroti upaya mendorong perusahaan untuk berkomitmen pada transisike energi terbarukan.

Yang pertama, alat pemerintah membuat peraturan untuk energi baru terbarukan dalam pemakaian terhadap industri-industri,” ujar Bahlil dalam acara Kumparan Green Initiative Conference 2024 di Jakarta, Rabu (25/9/2024).

Dorongan transisi energi itu ditujukan kepada perusahaan-perusahaan di sektor pertambangan. Bahlil mengatakan bahwa pemerintah saat ini telah mulai menerapkan kebijakan penggunaan energi terbarukan bagi industri secara bertahap.

Kami akan dorong ke depan itu adalah industri sebesar-besar mungkin untuk [menggunakan] pembangkit energi tenaga terbarukan, termasuk NPI (nickle pig iron),” ujarnya.

Bahlil mengambil contoh kawasan industri Weda Bay di Maluku Utara yang mulai melakukan konversi ke energi terbarukan.

“Kami akan mengganti smelter-smelter industri yang sekarang mereka memakai batubara itu ke energi baru terbarukan,” kata Bahlil.

Bahli pun mengaku sudah berdiskusi dengan pihak Weda Bay dan mereka akan mulai melakukan konversi menggunakan solar di panel eks penambangan tersebut.

Dan puncaknya nanti di 2030. Minimal 60-70 persen, mereka sudah bisa melakukan konversi memakai energi baru terbarukan,” ujarnya.

Meskipun konsekuensinya akan mahal, Bahlil menilai hasilnya akan sepadan. Investasi pada power plant yang berorientasi pada energi baru terbarukan memang mahal, tapi itu akan tertutupi dengan harga produk yang lebih tinggi ketimbang produk yang dihasilkan dari energi batu bara atau fosil.

Jadi, kalau dihitung secara ekonomi, itu no issue,” imbuhnya.

Selanjutnya, Bahlil menuturkan bahwa pihaknya secara bertahap melakukan review terhadap RUPTL PLN untuk memastikan berapa besaran energi baru terbarukan yang dibutuhkan industri. Namun, dia mengaku belum merincikan angkanya.

Saya mulai sejak diperintahkan oleh Pak Presiden Jokowi sama Presiden Pak Prabowo untuk mendetailkan. Kami konversi RUPTL PLN 2025 sampai 2035. Sepuluh tahun RUPTL PLN itu minimum saya katakan 60 persen itu harus energi baru terbarukan,” ujar Bahlil.

Bahlil juga mencatat salah satu biang polusi terbesar saat ini adalah pembangkit listrik karena masih menggunakan energi batu bara dan fosil.

Jadi, [yang pertama] pembangkit, kemudian mobil, motor, transportasi lain, kebakaran sebagian hutan. Itu adalah akibat melahirkan polusi yang sangat berat,” imbuh dia.

Bahlil menyebut, sebanyak 49 persen total pemakaian BBM berasal dari transportasi, termasuk mobil dan motor. Menurut catatannya, saat ini terdapat 120 juta pengguna kendaraan bermotor di Indonesia.

Baca juga artikel terkait NET ZERO EMISSION atau tulisan lainnya dari Nabila Ramadhanty

Reporter: Nabila Ramadhanty
Penulis: Nabila Ramadhanty
Editor: Fadrik Aziz Firdausi