tirto.id - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo, Dwijoko Nurjayadi mengatakan saat ini status Gunung Bromo masih pada status waspada dan pihaknya mengimbau wisatawan untuk menggunakan masker saat berkunjung ke kawah Gunung Bromo.
"Wisatawan yang berkunjung ke Bromo sebaiknya menyiapkan masker, apabila sewaktu-waktu terjadi hujan abu vulkanis di kawasan kaldera Bromo," katanya di Probolinggo pada Selasa (12/4/2016).
Menurut Dwijoko, pihaknya belum menerima laporan dari masyarakat yang berada di lereng Gunung Bromo terkait dengan hujan abu vulkanis, karena sejauh ini arah angin condong ke barat-barat laut dan selatan-utara.
"Kabupaten Probolinggo akan terkena hujan abu vulkanis saat angin mengarah ke timur, sehingga sejauh ini BPBD hanya menyiapkan stok masker, apabila sewaktu-waktu dibutuhkan," tuturnya.
Sementara Kepala Subbidang Pengamatan dan Penyelidikan Gunung Api Wilayah Barat Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Hendra Gunawan mengatakan aktivitas Gunung Bromo masih fluktuatif.
"Gunung Bromo sudah mengalami erupsi saat statusnya waspada, namun material lontaran erupsi masih berada di dalam kawah dan jarak aman dari material tersebut yakni 1 kilometer dari kawah," tuturnya.
Aktivitas rutin Bromo pada 11 April 2016 tercatat secara visual cuaca cerah hingga mendung, angin tenang, suhu 10-20 derajat celcius, Gunung Bromo terlihat jelas hingga berkabut, asap kawah teramati putih kelabu kecokelatan tipis hingga tebal, dengan tekanan lemah hingga kuat, dan terdengar suara dentuman.
Asap yang keluar dari kawah memiliki ketinggian sekitar 600 hingga 1.500 meter dari puncak yang condong ke arah selatan-utara, sehingga statusnya masih waspada. (ANT)