tirto.id - Sebanyak 378 jiwa warga Desa Sebudi, Kabupaten Karangasem, mengungsi ke GOR Swecapura, Kabupaten Klungkung, Bali, sehubungan meningkatnya aktivitas Gunung Agung, Kamis.
Mereka tiba di GOR Swecapura, Klungkung, sekitar pukul 13.30 Wita yang diangkut dengan menggunakan truk terbuka dan kendaraan Satpol PP setempat.
Selain itu, sebagian juga mengaku terkejut karena terus meningkatnya aktivitas kegempaan Gunung Agung sejak Rabu malam (20/9).
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Derah (BPBD) Kabupaten Klungkung, Putu Widiada mengatakan bahwa akan mengupayakan sarana mandi cuci yang ada di GOR dengan memanfaatkan aliran parit di selatan GOR tersebut.
"Kami juga telah membuatkan pelayanan areal pos pengungsian," ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga akan memaksimalkan gedung Gor tersebut sebagai tempat hunian layak untuk para pengungsi.
Demikian juga menyiapkan pos pengungsi alternatif jika kapasitas tidak mencukupi yakni di Balai Budaya Ida I Dewa Istri Kanya dan tenda Posko di Lapangan Puputan Klungkung.
Sementara itu, berdasarkan data laporan pemantauan Gunung Agung periode pengamatan pada Kamis (21/9) dari pukul 06:00-12:00 Wita cuaca terpantau cerah, angin bertiup lemah hingga sedang ke arah barat, suhu udara 18-29 derajat celcius dan kelembaban udara 77-86 persen.
Sedangkan aktivitas kegempaan terus mengalami peningkatan dan merekomendasikan agar masyarakat di sekitar Gunung Agung dan pendaki, pengunjung, wisatawan agar tidak beraktivitas, tidak melakukan pendakian dan tidak berkemah di dalam area kawah Gunung Agung dan di seluruh area di dalam radius enam kilometer dari kawah puncak Gunung Agung atau pada elevasi di atas 950 m dari permukaan laut serta perluasan sektoral ke arah Utara, Tenggara dan Selatan-Baratdaya sejauh 7.5 km.
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH