tirto.id - Direktur kreatif Gucci Alessandro Michele mengatakan kontroversi desain pakaian "blackface" berdampak besar pada perusahaannya.
Pada pembukaan Milan Fasion Week Rabu (20/2/2019) waktu setempat, Michele menyebut pelajaran yang didapat bukan terkait kreativitas tapi bagaimana perusahaan beroperasi.
Gucci mengumumkan akan merekrut direktur yang mengurus keanekaragaman dan mengambil tindakan untuk masalah-masalah seperti kecaman untuk sweater balaclava yang dianggap merujuk pada riasan orang kulit hitam.
Michele mengatakan ia bertanggung jawab penuh atas kesalahan desain itu. Dia mengatakan setelah belajar dari pengalaman yang "tidak menyenangkan" itu.
"Saya berpegang pada sisi positif dari pembelajaran. Saya belajar banyak. Itu bukan hanya momen emosional. Menurut saya itu sangat mempengaruhi perusahaan," ujar Michele.
Gucci menyampaikan permintaan maaf Rabu (6/2/2019) terkait produknya yang dinamai Balaclava. Dalam akun Twitter resminya, Gucci menyampaikan permohonan maaf dan menarik produk tersebut dari pasar.
“Kami menyadari bahwa perbedaan adalah kepentingan yang dijunjung tinggi, dihormati, dan menjadi gawang utama setiap keputusan yang kami buat,” cuitnya.
"Kami berkomitmen penuh untuk meningkatkan perbedaan dalam organisasi kami dan menjadikan ini sebagai momen pembelajaran yang berharga bagi seluruh tim Gucci."
Sisi lain dari Gucci, ketika seluruh dunia membedakan antara sandang laki-laki dan perempuan, Gucci menciptakan koleksi genderless dress code (sandang universal) di tangan Alessandro Michele.
Meskipun begitu, tetap saja Gucci masih perlu memperhatikan isu sosial lain seperti toleransi rasial, dan pemberdayaan perempuan untuk mendapatkan perhatian seluruh dunia.
Editor: Dipna Videlia Putsanra