Menuju konten utama

Gua Sha, Tradisi Ribuan Tahun yang Kembali Marak

Sama-sama bermanfaat bagi kecantikan kulit, gua sha kristal dan logam telah hadir selama ribuan tahun.

Gua Sha, Tradisi Ribuan Tahun yang Kembali Marak
Pijat tradisional Cina, Gua Sha. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Perkembangan industri kecantikan mengalami perkembangan pesat berkat teknologi. Manusia telah berhasil menciptakan alat, bahan dan formula modern terbaik untuk mendukung perawatan kulit baik muka atau seluruh tubuh.

Namun, di sisi lain, tren kecantikan juga menghidupkan kembali cara-cara perawatan tradisional. Salah satunya adalah batu gua sha yang populer di kalangan beauty enthusiast.

Mereka percaya gua sha sebagai harta karun baru untuk perawatan kulit, seperti anti penuaan dan menghilangkan keriput. Tak hanya itu saja, tapi juga sumber kebahagiaan.

Menurut sejarahnya, Gua Sha merupakan teknik pengobatan tradisional Cina yang telah digunakan selama lebih dari 4.000 tahun yang lalu. Nama gua dalam bahasa Cina berarti mengikis, dan sha berarti bintik-bintik kecil, datar, merah atau ungu pada kulit.

Gua Sha diartikan mengikis kulit, biasanya di area punggung. Dengan secara aktif menekan kulit dengan sejenis koin untuk membuang racun dan cairan yang tidak diinginkan yang bersembunyi di bawah kulit.

Jika dahulu digunakan untuk pengobatan, gua sha di era sekarang ialah untuk pemijatan wajah menggunakan batu kristal. Tren ini dikatakan ahli sebagai titik baru perawatan diri dengan pemijatan yang dilakukan mandiri dan dapat dilakukan di rumah. Mengingat bahwa selama ini perawatan kulit banyak dilakukan di klinik-klinik kecantikan.

Batu-batu kristal gua sha bermacam-macam, seperti batu kecubung (amethyst), giok (jade), kuarsa mawar (rose quartz) hingga obsidian hitam (black obsidian).

Bentuk dan warnanya nya pun sangat bervariasi, mulai dari yang paling umum, berbentuk hati, oval, panjang pipih atau sudah diolah menjadi roller. Warna-warnanya indah seperti merah muda, hijau, biru, dan lain sebagainya.

Salah satu beauty vlogger, Tina Engeo di channel Youtube-nya, membagikan teknik penggunaan gua sha. Tina mulai dari wajah yang sudah dibersihkan.

Kemudian ia memberi minyak facial di area wajah dan leher. Selanjutnya ia memakai batu gua sha berbentuk hati yang telah direndam air hangat. Perlahan pijat leber menggunakan gua sha dari bawah ke atas melawan gaya gravitasi.

Dari area leher kemudian ke beralih wajah mulai dari dagu, pipi hingga dahi. Tina membagikan penekanan beberapa menit di titik-titik tertentu di wajah untuk melancarkan aliran darah.

Konon, ada beberapa dasar proses facial gua sha untuk semua metode. Menurut Dr Rachel. Nazarian, dermatotogist dari Schweiger Dermatology, metode terbaik adalah dengan menggunakan tekanan lembut dan “oleskan bahkan sapuan pada kulit, sebaiknya ke arah aliran limfatik.”

Kelenjar getah bening terletak di bawah permukaan kulit. Dengan teknik gua sha, wajah yang lembut yang dapat mengalirkan getah bening ke dalam sistem drainase tubuh.

“Seperti pembuangan sampah. Cairan interstisial yang terkumpul di bawah kulit perlu dibilas ke dalam sistem detoksifikasi alami tubuh. Gua sha bekerja untuk memindahkan cairan yang terkumpul tersebut ke dalam sistem limfatik di mana mereka dibersihkan dan dicampur kembali ke aliran darah,” ujar Ali Tobia, ahli estetika dan kecantikan.

Gua sha yang kini marak bukan hanya menawarkan alat kecantikan yang terbuat dari batu-batu kristal yang telah disebutkan sebelumnya. Ada juga gua sha kansa yang terbuat dari logam.

Gua sha kansa ini juga berasal dari tradisi ribuan tahun. Kansa, logam uber-superior yang dibuat dari paduan tembaga dan timah atau disebut perunggu.

Kavita Khosa, pendiri, Purearth dan penulis, Beauty Unbottled: Timeless Ayuvedic Recipes and Rituals, mengatakan, “Ini adalah logam penyembuhan Ayurveda kuno yang tidak hanya bekerja pada permukaan kulit tetapi juga bekerja pada tingkat yang lebih dalam untuk kesehatan internal kita,” katanya.

Kansa, sebagai logam, telah menjadi bagian dari tradisi India selama berabad-abad. Di era abad pertengahan, orang memasak makanan dan menggunakan peralatan berbahan perunggu karena sifatnya logam alkali, yang dapat menetralkan asam.

Kini, kansa mulai banyak digunakan sebagai bagian dari produk kecantikan, bersamaan dengan gua sha.

“Kansa memberi manfaat seperti mengurangi peradangan kulit, seng (pada kansa) hadir dengan manfaat meningkatkan kekebalan dan timah membantu mengurangi stres wajah. Secara keseluruhan, mereka menjaga pH kulit dan menghilangkan ketidakseimbangan dengan mengurangi kandungan asamnya,” kata Dr Geetika Gupta Mittal, dokter kulit selebriti dan pendiri ISAAC Luxe.

Lalu apa beda manfaat antara gua sha kansa dan gua sha yang terbuat dari bebatuan?

Menurut Khosa, gua sha kansa akan lebih efektif digunakan saat musim panas dan saat wajah sedang berjerawat. Sedangkan, gua sha dari batu akan bermanfaat untuk menipiskan kerut dan garis-garis penuaan.

Infografik Gua Sha

Infografik Gua Sha. tirto.id/Quita

Berlebihan atau Tidak, Gua Sha Layak Dicoba

Terlepas dari pendapat ahli di atas, sebenarnya ada pendapat sumbang yang mengatakan tren gua sha adalah sesuatu yang berlebihan. Apalagi saat banyak beauty influencers atau selebriti banyak menjadikan gua sha sebagai konten.

Namun, tradisi telah mencatat manfaat dari alat kecantikan ini, baik gua sha batu maupun kristal.

Dengan pijatan lembut menggunakan gua sha misalnya, membantu meredakan ketegangan otot di wajah dan leher. Teknik pijatan ke atas mencegah timbulnya penuaan dini.

Pijatan dengan gua sha juga merangsang sirkulasi. Satu studi percontohan menemukan bahwa gua sha dapat merangsang sirkulasi di area yang ditargetkan.

Manfaat lain dari gua sha adalah membantu memproduksi kolagen dan mengurangi selulit.

Ilmu pengetahuan telah menemukan bahwa gua sha dapat membantu menghilangkan rasa sakit dan sesak di bagian tubuh tertentu untuk sementara — bahkan memberikan hasil yang bertahan lama. Studi tersebut menunjukkan bahwa gua sha berdampak pada peradangan (yang sering menyebabkan rasa sakit).

Jika digunakan pada area garis rahang dan tulang pipi, gua sha dapat membantu melepaskan otot-otot wajah yang tegang dan memberikan penampilan sementara dari wajah yang lebih terpahat. Meski tidak dapat menghilangkan lemak di dagu atau disebut double chin, tetapi gua sha dapat membantu meredakan bengkak dalam jangka pendek.

Untuk membuktikan manfaat-manfaat di atas, sebenarnya sah-sah saja dilakukan. Karena pada dasarnya gua sha tidak mengandung bahan-bahan yang membahayakan kulit dan mudah dilakukan di rumah. Beberapa harga gua sha juga termasuk ekonomis, dibandingkan dengan perawatan kulit lainnya.

Sehingga, keputusan untuk mencoba sebenarnya relatif aman untuk kulit dan terutama kantong.

Baca juga artikel terkait TREN GAYA HIDUP atau tulisan lainnya dari Daria Rani Gumulya

tirto.id - Gaya hidup
Kontributor: Daria Rani Gumulya
Penulis: Daria Rani Gumulya
Editor: Lilin Rosa Santi