tirto.id - Grab Indonesia menjelaskan kenaikan harga yang baru-baru ini menjadi bahan perbincangan masyarakat bersifat situasional. Mereka menegaskan kalau kenaikan harga yang dirasakan tidaklah permanen.
Perubahan tarif ini disebut lumrah karena ada waktu tertentu ketika jumlah pengemudi menurun baik itu. Lalu penyebab lainnya juga terkait momentum liburan maupun hujan yang melanda Jakarta akhir-akhir ini.
“Di momen liburan dan musim hujan seperti ini, kenaikan harga bisa terjadi karena menurunnya jumlah mitra pengemudi yang tersedia. Kenaikan harga yang mungkin dialami hanya terjadi secara situasional saja, dan tidak permanen,” ucap juru bicara Grab Indonesia dalam keterangan tertulis yang diterima reporter Tirto, Kamis (26/12/2019).
Sementara itu, Grab Indonesia juga memastikan bahwa mereka tetap menyediakan promosi. Konsumen juga tetap dapat menggunakan layanan paket langganan yang memberi sejumlah potongan harga.
“Untuk promo, juga masih tersedia berdasarkan kebiasaan tiap pengguna. Atau bisa juga memanfaatkan paket hemat langganan,” ucap juru bicara Grab Indonesia.
Menurut informasi yang diterima reporter Tirto, kenaikan harga ini akan terjadi sampai 2 Januari 2020 mendatang. Namun, selebihnya belum ada kejelasan bilamana pola serupa akan berlanjut usai libur natal dan tahun baru berakhir.
Dari pantauan reporter Tirto di Twitter, keluhan mengenai kenaikan harga ini sudah mulai berlangsung sejak 18-20 Desember 2019 lalu. Beberapa konsumen mengeluhkan adanya perbedaan harga dari biasanya dan semakin minimnya promo yang diberikan penyedia layanan aplikasi.
Ini aplikasi grab sama gojek ko mahal bgt sih grab car sama gocar nya
— Richard Samuel (@richardlnsasia) December 21, 2019