tirto.id - Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia tidak memungkiri bahwa parpol berlambang pohon beringin itu kemungkinan bekerja sama dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk membentuk poros keempat pada Pemilu 2024.
Hal tersebut disampaikan Doli saat ditanya mengenai kerja sama PAN dan Partai Golkar dalam menghadapi Pemilu 2024.
“Dengan PAN juga menjajaki kemungkinan kami bisa membangun poros keempat, juga dengan PKB, kemarin juga kami sempat menyinggung soal kemungkinan membangun poros keempat dan dalam waktu dekat ini kami juga akan melakukan komunikasi yang intensif dengan PDIP,” kata Doli saat ditemui di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (5/6/2023).
Doli menjelaskan opsi bekerja sama dengan PKB masih sebatas perbincangan. Ia mengaku kedua partai masih penjajakan yang belum berujung pada bentuk kerja sama konkret seperti penandatanganan pakta integritas atau penandatanganan dokumen kerja sama sebagai bentuk konkret koalisi.
“Jadi ini kami masih sama dulu lah dengan sebelum KIB, kan, itu beberapa kali ada pertemuan-pertemuan, kan, baru kemudian konkret. Ini masih dalam tahap membangun komunikasi yang intensif sesama pimpinan partai politik,” kata Doli.
Doli mengatakan, Partai Golkar saat ini merupakan parpol terbuka dalam menghadapi pencapresan. Di sisi lain, Golkar juga bisa membangun koalisi dengan salah satu partai saja yang ada di parlemen untuk membentuk koalisi sendiri karena memenuhi ambang batas pencapresan. Ia mengatakan 7 dari 8 partai yang ada di parlemen bisa diajak kerja sama untuk Pemilu 2024.
“Jadi dari 9 sekarang, partai yang ada di DPR, 8 itu sangat dimungkinkan kami bekerja sama berdua dengan di antara 8 partai politik itu. Nah tapi kan suasananya masih dinamis," kata Doli.
Doli pun mengatakan, Koalisi Indonesia Bersatu yang ada saat ini masih belum bubar. Mereka masih sering ketemu dan berkumpul.
Saat ditanya lebih jauh tentang kemungkinan koalisi Golkar-PKB berujung pada pengusungan Airlangga-Muhaimin, Doli mengaku mungkin saja terjadi. Namun ia sebut masih ada sejumlah opsi yang diambil di luar kemungkinan tersebut. Ia tidak memungkiri potensi KIB melebur bersama KKIR maupun sebaliknya serta hanya salah satu dari tiap koalisi hingga berujung koalisi baru.
"Masih ada berapa opsi. Ya bisa kita pertama kalau dirunut dari ide koalisi besar mungkin ada opsi penggabungan antara KIB dengan KKIR terus kemudian alternatif atau opsi berikutnya mungkin sebagian dari KIB itu bisa bergabung dengan KKIR atau sebagian KKIR bergabung dengan KIB gitu atau bisa salah satu dari KIB atau salah satu dari KIR yang bisa tergabung satu koalisi. Jadi opsinya masih sangat terbuka,” kata Doli.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Abdul Aziz