tirto.id - Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Golkar Maman Abdurrahman menilai isu politik dinasti Gibran Rakabuming Raka diembuskan oleh orang-orang yang tak bisa mengalahkan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024.
Oleh karenanya, Maman berpendapat orang-orang yang mempermasalahkan kedudukan Gibran melalui gugatan Mahkamah Konstitusi (MK) karena khawatir tak bisa mengalahkan pasangan tersebut.
"Mengenai polemik-polemik di MK dan lain sebagainya, yang namanya orang tidak kuat tentu tidak akan dihajar oleh orang," kata Maman Abdurrahman di Gedung DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Selasa (7/11/2023).
Menurutnya, upaya menyerang Gibran dengan isu politik dinasti dilakukan secara terstruktur dan masif. Dia melihat isu tersebut dilakukan oleh gerakan-gerakan dengan tujuan tertentu.
"Akhirnya dilakukanlah gerakan-gerakan yang bertujuan untuk mendegradasi beliau," kata dia.
Maman menegaskan bahwa isu politik dinasti yang kerap dipermasalahkan saat ini merupakan fenomena penolakan terhadap anak muda untuk maju dalam dunia politik.
Maman menyebut fenomena tersebut jamak terjadi dan sering ditemukan dalam dunia kerja profesional lain, tidak hanya di politik.
"Jadi apa yang terjadi pada Gibran ini hampir rata-rata terjadi pada kita anak-anak muda saat ini. Cuma beda alasannya," kata Maman.
Golkar, kata Maman mengaku akan menghadapi kelompok-kelompok yang kontra dengan majunya Gibran sebagai cawapres. Meskipun, Maman mengaku tak ada strategi khusus untuk melawan isu politik dinasti tersebut.
"Jadi bagi kami Partai Golkar fokus pada kampanye positif, kampanye program, sesuai doktrin Partai Golkar karya kekaryaan," kata dia.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Bayu Septianto