tirto.id -
Poros baru ini nantinya akan mengusung nama Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto untuk menjadi capres atau cawapres. Di luar nama yang kerap muncul dalam survei, seperti Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
"Saya beberapa kali mengatakan sebetulnya kalau ada orang mengatakan apakah nanti di Pemilu 2024 porosnya hanya 3 pasangan. Sebetulnya baik secara teoritik maupun kalkulasi politik, semua kejadian atau semua kemungkinan pasti akan mungkin terjadi. Sehingga bisa jadi dua, bisa jadi tiga, bisa juga menjadi empat," kata Doli di Gedung DPP Partai Golkar pada Minggu (28/5/2023).
Salah satu sikap yang dijajaki adalah dengan menggaet Ketua Umum Partai Amanat Nasional, Zulkifli Hasan. Doli merasa yakin bahwa secara ambang batas pencalonan presiden, Golkar dengan PAN telah mencukupi. Walaupun pihak Golkar masih berharap PPP mau tetap bergabung di dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
"Sedang kita jajaki berbagai kemungkinan termasuk soal itu. Hari ini Pak Airlangga dan Pak Zul sedang di Amerika. Nantinya setelah mereka pulang dari sana akan ada pertemuan lagi antara pimpinan Golkar dan PAN," terangnya.
Selain dengan PAN, Golkar masih membuka diri untuk berkoalisi dengan partai lain. Doli merasa apapun partainya, selama berkoalisi dengan Golkar akan dipastikan bisa melenggang untuk mengusung nama capres dan cawapres.
"Kemarin kita berkomunikasi dengan semua partai politik dan momentum tahun lalu bertemu dengan PAN dan PPP kemudian terbentuklah KIB. Jadi kalau misalnya nanti mengerucut selain KIB kita juga berkomunikasi intensif dengan Gerindra, PKB dan sekarang dengan PAN. Kemarin juga pernah dengan Nasdem. Ini kita bicara mengenai kemungkinan-kemungkinan itu," ujarnya.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Reja Hidayat