tirto.id - Menjelang pendaftaran nama capres dan cawapres untuk 2019 mendatang, pimpinan Partai Gerindra akan mengadakan pertemuan dengan pimpinan Partai Demokrat sekitar pukul 09.00 hari Kamis (9/8/2018). Hasil pertemuan itu nantinya diyakini tidak akan memecah persatuan oposisi Joko Widodo, PKS, Demokrat, PAN, dan Gerindra.
Hal ini disampaikan oleh Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria kepada Tirto pukul 07.37 WIB, Kamis (9/8/2018). Menurut Riza, hasil diskusi sejauh ini belum menjauhkan dukungan PAN kepada Prabowo. Cawapres yang dipilih, diharapkan tidak akan mengubah keputusan itu.
"PAN partai yang dekat dengan Gerindra jadi paham lah hubungan baik dengan Partai Gerindra. Calon yang dipilih oleh Gerindra juga dibicarakan dengan PAN, jadi pasti disetujui dan direstui oleh partai PAN," katanya.
Menurut Riza, ada pembicaraan tentang power sharing dengan PAN, seperti halnya dengan PKS.
PKS yang awalnya ngotot dengan kursi cawapres bersedia berkompromi, namun belum diketahui apa yang diminta oleh PKS dan PAN sehingga bersedia mengalah.
Namun begitu, Riza memastikan Gerindra tak perlu mewaspadai manuver PAN jelang pencalonan.
"PAN ini partai yang besar, yang dewasa, yang matang. Tahu betul dia harus berkoalisi dengan siapa, hitung-hitungan gimana. Termasuk PAN. Saya yakin PAN dari awal hingga akhir nanti akan tetap bersama dengan PKS dan Demokrat," ujarnya lagi.
Pertemuan PAN dengan Gerindra terjadi pada malam hari Rabu (8/8/2018) di daerah Kertanegara, Jakarta Selatan. Pertemuan tertutup itu menghasilkan keputusan bahwa nama cawapres Prabowo akan ditentukan malam hari ini.
Dalam pertemuan siang harinya, Gerindra melakukan rapat dengan PKS. Sekjen Gerindra, Ahmad Muzani yang turut dalam pertemuan tersebut mengungkapkan hasilnya adalah PKS sudah legowo tak dapat posisi cawapres dan siap mendukung Prabowo sebagai capres.
"Tadi tanda kebaikan bahwa PKS bersama Gerindra dan Gerindra akan tetap bersama dengan PKS, insyaallah. Jalan itu masih terang benderang," kata Muzani, di Rumah Prabowo, Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu (8/8/2018).
Menurut Muzani, sikap legowo PKS ini lantaran mereka menganggap Gerindra sebagai teman seperjuangan yang selalu mengajak kerja sama dari hati.
"Kita dari awal berprasangka baik dengan PKS. PKS adalah teman setia. PKS adalah kawan di kala kami susah. Itulah yang ingin kami tegaskan hal ini. Dan teman PKS menyadari itu," kata Muzani.
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Yulaika Ramadhani