tirto.id - Ketua Fraksi Partai Gerindra di MPR RI Ahmad Riza Patria berharap kelegaan hati PDIP sebagai partai pemenang Pemilu 2019 untuk menyerahkan kursi Ketua MPR kepada Partai Gerindra, sebagai partai non koalisi pendukung pemerintah.
Menurut Riza, PDIP dapat meniru Partai Demokrat saat menjadi pemenang 2009 lalu. Saat itu Demokrat mendapatkan posisi teratas, namun bersedia memberi jatah kursi Ketua MPR pada pihak oposisi, yakni PDI Perjuangan.
“Ketika Pak SBY jadi presiden dan Demokrat sebagai pemenang pemilu, tapi Pak SBY dengan demokratis memberi kesempatan partai oposisi yakni PDIP Bapak Alm Taufik Kiemas yang kita cintai menjadi Ketua MPR,” kata Riza di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (3/10/2019).
Sikap Partai Demokrat kala itu, menurut Riza, menjadi bentuk rekonsiliasi politik nasional serta bisa menjadi penyeimbang. Ia berharap apa yang terjadi saat 2009 silam kembali terjadi dengan terwujudnya Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menjadi Ketua MPR 2019-2024.
“Kami harapkan ini bisa terwujud di periode 2019-2024,” katanya.
Apabila kursi Ketua MPR diperoleh partainya, kata Muzani, ia yakin akan menunjukkan keseimbangan politik di Indonesia.
“Terlebih kemarin sudah terpilih ibu Puan Maharani sebagai pimpinan DPR RI sesuai MD3,” ujarnya.
Selain itu, meski sudah ada lima partai menyatakan dukungan untuk Bambang Soesatyo (Bamsoet) menjadi Ketum MPR, Gerindra masih yakin dapat merebut kursi Ketua MPR. Sampai saat ini PKS, Partai Demokrat dan PAN memang belum menyampaikan dukungannya. Lobi-lobi pun telah dilakukan Gerindra termasuk dengan partai-partai yang telah mendukung Bamsoet.
“Ya kan masih ada partai lain, ada PKS, PAN, Demokrat bahkan partai koalisi pemerintah kami lobi,” pungkasnya.
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Maya Saputri