Menuju konten utama

Gerindra Akan Pecat Kadernya Jika Terbukti Keroyok Jurnalis

"Kami akan pecat itu kader. Itu tidak sesuai dengan prinsip-prinsip yang sedang kita perjuangkan," kata Muzani. 

Gerindra Akan Pecat Kadernya Jika Terbukti Keroyok Jurnalis
Ilustrasi pemukulan seorang pria. FOTO/Istock

tirto.id - Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan partainya tak akan memberikan toleransi kepada kadernya jika terbukti melakukan tindak kekerasan dan pemukulan terhadap jurnalis di Sukabumi. Hal tersebut diduga dilakukan oleh kader DPC Gerindra Sukabumi.

"Saya belum dapat laporan. Tapi tindakan kekerasan terhadap profesi jurnalis, oleh siapa pun, tidak benar. Dan kalau itu dilakukan oleh kader Gerindra, saya nyatakan itu tindakan yang salah. Saya baru dengar, saya akan cek kebenarannya," kata Muzani saat ditemui di kompleks DPR RI, Kamis (31/1/2019) sore.

"Kami akan pecat itu kader. Itu tidak sesuai dengan prinsip-prinsip yang sedang kita perjuangkan," lanjutnya.

Muzani mengatakan bahwa profesi jurnalis harus dihargai dan dihormati karena berjasa telah menjadi telinga dan mata partai politik, entah baik atau buruk yang diberitakan.

"Karena jurnalis itu adalah profesi yang menjadi mata telinga semua profesi, termasuk partai politik, sehingga harus dihormati dan dijunjung tinggi. Apapun laporan yang dihasilkan, menyenangkan atau tidak menyenangkan itu soal lain, tapi harus dijunjung tinggi profesi itu," katanya.

"Karena profesi itu adalah mata telinga yang harus kita gunakan, karena kita tidak mampu menjadi mata telinga semua orang," ungkap Muzani.

Salah satu wartawan sukabuminow.com bernama Muhammad Saifulhadi mengaku dikeroyok oleh sejumlah kader DPC Gerindra Kabupaten Sukabumi. Akibatnya, Saifulhadi mengalami luka-luka di tangan kanannya, memar di kepala dan beberapa bagian tubuh lainnya.

Kejadian pengeroyokan itu terjadi di kantor DPC Gerindra Kabupaten Sukabumi, di Jalan Ahmad Sanusi, Ciseureuh.

Saifulhadi mengaku, pengeroyokan tersebut dipicu oleh Ketua DPC Gerindra Kabupaten Sukabumi Yudha Sukmagara. Kejadian tersebut terjadi pada sekitar pukul 14:30 WIB, Kamis siang (31/1/2019).

"Ada sekitar tiga orang badannya besar-besar. Awalnya, Yudha juga mau ikut memukuli saya, namun ketika Sekjen masuk, langsung menarik-narikin yang lain," kata Saifulhadi pada hari ini.

Sebaliknya, Sekretaris DPC Gerindra Kabupaten Sukabumi Agus Firmansyah membantah pengakuan Saifulhadi. Agus mengklaim kejadian tersebut bukan pemukulan, melainkan perkelahian.

Baca juga artikel terkait KASUS PEMUKULAN atau tulisan lainnya dari Haris Prabowo

tirto.id - Hukum
Reporter: Haris Prabowo
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Alexander Haryanto