tirto.id - Salah satu wartawan sukabuminow.com bernama Muhammad Saifulhadi (28) mengaku dikeroyok oleh sejumlah kader DPC Gerindra Kabupaten Sukabumi. Akibatnya, Saifulhadi mengalami luka-luka di tangan kanannya, memar di kepala dan beberapa bagian tubuh lainnya.
Kejadian pengeroyokan itu terjadi di kantor DPC Gerindra Kabupaten Sukabumi, di Jalan Ahmad Sanusi, Ciseureuh.
Menurut Saifulhadi, Ketua DPC Gerindra Kabupaten Sukabumi Yudha Sukmagara juga terlibat dalam pengeroyokan itu. Kejadian tersebut terjadi pada sekitar pukul 14:30 WIB, Kamis siang (31/1/2019).
"Ada sekitar tiga orang badannya besar-besar. Awalnya, Yudha juga mau ikut memukuli saya, namun ketika Sekjen masuk, langsung menarik-narikin yang lain," kata Saifulhadi pada hari ini.
"Saya kurang jelas Yudha ikut mukul atau tidak, tapi yang pasti ini hasil orang-orangnya Yudha. Dia yang memicu," Saifulhadi menambahkan.
Saifulhadi menjelaskan, sebelum peristiwa itu terjadi, ia mendatangi kantor DPC Gerindra Kabupaten Sukabumi untuk mengantarkan kawan perempuannya, yang juga merupakan kader partai tersebut.
Saat itu, kata Saifulhadi, ia tiba-tiba dipanggil Yudha yang hendak meminta klarifikasi mengenai peristiwa di acara Hayu Wirausaha Bersama Sandiaga Uno di Gedung Juang 45 Sukabumi pada Jumat (18/1/2019). Dalam acara itu, Saifulhadi menjadi bagian dari panitia penyelenggara.
Permintaan klarifikasi itu, menurut Saifulhadi, berkaitan dengan tindakan panitia yang melarang Yudha dan rombongannya memasuki gedung tempat acara Hayu Wirausaha Bersama Sandiaga Uno. Mereka dilarang masuk karena mengenakan atribut partai.
Saifulhadi mengatakan panitia acara tersebut sejak awal memang sudah berkomitmen untuk tidak mengizinkan keberadaan aktivitas maupun atribut berbau politik.
Dia menambahkan panitia acara itu sebenarnya sudah memberikan klarifikasi terhadap Yudha dan teman-temannya.
"Tapi kayaknya dia [Yudha] enggak puas. Sudah begitu nadanya tinggi dan nyolot [saat meminta klarifikasi]," ujar Saifulhadi.
Sebaliknya, Sekretaris DPC Gerindra Kabupaten Sukabumi Agus Firmansyah membantah pengakuan Saifulhadi. Agus mengklaim kejadian tersebut bukan pemukulan, melainkan perkelahian.
Agus mengatakan perkelahian terjadi karena Saifulhadi tidak bersikap sewajarnya sebagai tamu di Kantor DPC Kabupaten Gerindra.
"Itu bukan tindak pemukulan atau penganiayaan. Itu kan kantor kami, lalu ada seseorang yang bukan kader tiba-tiba datang dan berbuat sesuatu yang tidak sesuai terhadap pimpinan. Ketika ditegur oleh anggota yang ada, terjadi lah, berantem," kata Agus saat dikonfirmasi reporter Tirto..
Penulis: Alfian Putra Abdi
Editor: Addi M Idhom