Menuju konten utama

Gafatar Sama dengan Teroris?

Kapolda Daerah Istimewa Yogyakarta, Brigjen Erwin Triwanto, meminta agar semua pihak mewaspadai mantan anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). Bahkan, Brigjen Erwin Triwanto cenderung menyamakan Gafatar dengan kelompok radikal, seperti Jamaah Islamiah (JI), sehingga eks pengikutnya pun berpotensi menjadi ancaman bagi negara.

Gafatar Sama dengan Teroris?
sebanyak 303 warga eks gafatar asal sumut dipulangkan dan selanjutnya akan mengikuti pembinaan di tempat penampungan sebelum dipulangkan ke daerah masing-masing. antara foto/septianda perdana

tirto.id - Kapolda Daerah Istimewa Yogyakarta, Brigjen Erwin Triwanto, meminta agar semua pihak mewaspadai mantan anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). Bahkan, Brigjen Erwin Triwanto cenderung menyamakan Gafatar dengan kelompok radikal, seperti Jamaah Islamiah (JI), sehingga eks pengikutnya pun berpotensi menjadi ancaman bagi negara.

Brigjen Erwin Triwanto menambahkan, mantan anggota Gafatar sangat rentan terkontaminasi dengan doktrin teroris dan oleh karenanya mereka harus ditangani dengan cara yang tepat. "Mereka (JI dan Gafatar) punya beberapa pemahaman yang sama,” ujarnya di Yogyakarta, Senin (22/2/2016).

“Kalau penanganannya tidak tepat, bisa saja para anggota eks Gafatar direkrut oleh JI di kemudian hari," lanjut Brigjen Erwin Triwanto.

"Saya harap pemerintah jangan asal tarik (eks Gafatar), menampung, dan membina mereka begitu saja. Jangan anggap kecil Gafatar, harus serius, pemda (pemerintah daerah), MUI (Majelis Ulama Indonesia), maupun Kejaksaan Agung," bebernya.

Menurut jenderal bintang satu ini, antara Gafatar dengan JI memiliki sejumlah pemahaman yang nyaris sama, contohnya adalah ajaran tentang fai dan thogut. Hal ini, imbuh Brigjen Erwin Triwanto, membuat mantan anggota Gafatar bisa saja tertarik untuk bergabung dengan JI atau organisasi-organisasi sejenis.

"Fai, mereka boleh merampok harta orang-orang kafir. Thogut, penyebutan untuk orang-orang di luar kelompok mereka," papar Brigjen Erwin Triwanto.

Sementara itu, Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Kepulauan Riau, mengharapkan agar masyarakat tidak menjauhi mantan anggota Gafatar yang ingin berbaur lagi dengan lingkungan sekitar.

"Saya meminta (kepada masyarakat) untuk tidak mengucilkan eks Gafatar, tetapi mari bersama-sama membimbing mereka agar kembali ke jalan yang benar dengan cara yang santun, arif, dan bijaksana," tutur Kepala Kanwil Kemenag Kepulauan Riau, Marwin Jamal.

Marwin Jamal berjanji, pihaknya akan serius membina mantan pengikut Gafatar supaya bisa kembali berkehidupan bersama masyarakat pada umumnya. Selain itu, kegiatan para eks anggota Gafatar tetap akan dipantau supaya mereka tidak kembali terjerumus ke dalam organisasi yang berpotensi menyimpang.

"Kami bersama Pemda terus memantau perkembangan mereka. Dalam beberapa bulan ke depan eks Gafatar akan terus dibantu dan dipantau perkembangannya," kata Marwin Jamal.

Baca juga artikel terkait BRIGJEN ERWIN TRIWANTO atau tulisan lainnya

Reporter: Iswara N Raditya