tirto.id - Gerhana bulan penumbra akan terjadi di Indonesia pada 6 Juni 2020. Menurut catatan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), fenomena gerhana bulan penumbra ini juga akan dibarengi dengan fase bulan purnama strawberry full moon dan dapat diamati di Indonesia.
Gerhana Bulan Penumbra terjadi ketika Bulan melewati bayangan sebagian Bumi atau penumbra. Selama gerhana ini, Bulan akan sedikit lebih gelap dari biasanya. Gerhana akan terlihat di sebagian besar Eropa, Afrika, Asia, Australia, Samudera Hindia, dan Australia.
Gerhana Bulan Penumbra dimulai 6 Juni 2020 pukul 00.45.51 WIB, puncaknya pukul 02.24.55 WIB, dan berakhir pada pukul 04.04.03 WIB.
Gerhana Bulan Penumbra adalah gerhana yang terjadi saat posisi bulan-matahari-bumi tidak persis sejajar. Hal ini membuat bulan hanya masuk ke kerucut penumbra. Pada kondisi ini, bumi hanya menghalangi sebagian cahaya matahari untuk mencapai permukaan bulan. Jadi, saat gerhana terjadi, bulan purnama akan terlihat lebih redup.
Oleh karena itu, menurut astronom Planetarium Jakarta, Ronny Syamara, perlu menggunakan alat bantu untuk melihat perubahan yang terjadi saat gerhana, secara lebih jelas.
"Gerhana bulan penumbra berbeda dengan gerhana bulan total. Gerhana bulan penumbra berarti bulan hanya melewati daerah bayangan penumbra bumi. Bayangan penumbra itu samar," kata Ronny, sebagaimana dilansir Antara News.
Dia menjelaskan, Gerhana Bulan Total melewati bayangan umbra bumi (inti) yang merupakan bagian sangat gelap. Kata Ronny, saat gerhana bulan total, manusia bisa melihat fase bulan yang sebelumnya purnama atau penuh dan ketika masuk dalam bayangan umbra Bumi, mulai menjadi gelap.
Sementara Gerhana Bulan Penumbra akan berada di bagian penumbra yang bayangannya lebih terang. Hal ini menyebabkan gerhana bulan penumbra tidak akan terlalu terlihat perbedaannya dengan bulan biasa jika dilihat secara kasat mata. Sebab, cahaya bulan masih akan tampak meski lebih samar dari biasanya.
"Gerhana bulan penumbra itu tidak akan terlihat dengan kasat mata. Kalau dengan detektor bisa terlihat, atau menggunakan kamera yang dibantu lensa tele. Lalu kita bandingkan dengan purnama sebelum gerhana penumbra maka bisa terlihat perbedaannya," ujar dia.
Sementara itu puncak fenomena strawberry full moon akan terjadi pukul 02.12 WIB pada jarak 369.005 kilometer dari pusat Bumi. Purnama ini dapat disaksikan dari arah Barat Daya.
Purnama ini dinamai strawberry full moon karena pada bulan Juni, buah stroberi telah masak dan siap untuk dipetik. Nama lain dari purnama di bulan ini adalah Hot Moon (Bulan Panas) karena pada bulan Juni di belahan Utara Bumi tepatnya di Garis Balik Utara (23,5 derajat Lintang Utara).
Editor: Agung DH