Menuju konten utama

Gerakan Semua Murid Semua Guru Dorong Kolaborasi Bidang Pendidikan

Hingga saat ini sudah ada 446 komunitas dan organisasi bergabung dalam jaringan SMSG.

Gerakan Semua Murid Semua Guru Dorong Kolaborasi Bidang Pendidikan
Anak-anak program Sekolah Sungai di pinggiran Sungai Winongo, Yogyakarta, Jumat (23/11/2018). tirto.id/Irwan A. Syambudi

tirto.id - Gerakan Semua Murid Semua Guru (SMSG) terus mendorong kolaborasi untuk memajukan dunia pendidikan. Gerakan SMSG membentuk jejaring yang menghubungkan sejumlah komunitas pemerhati pendidikan untuk berkolaborasi.

Gerakan yang diinisiasi Najela Shihab sejak 2016 ini disebut sebagai jaringan publik berdaya yang belajar, bergerak dan bermakna secara bersama. Total, sudah ada 446 komunitas dan organisasi bergabung dalam jaringan SMSG.

"Kalau kita ingin perubahan pendidikan ke arah yang semakin baik. Aksesnya semakin bagus kualitasnya semakin meningkat kesetaraannya semakin merata, maka cara yang paling efektif untuk mewujudkannya adalah dengan berkolaborasi," kata Najela di Yogyakarta, Jumat (23/11/2018).

Dalam kesempatan tersebut, putri sulung Quraish Shihab ini mengunjungi salah satu komunitas jaringan SMSG yang ada di Yogyakarta. Najela mengunjungi Sekolah Sungai yang diinisiasi oleh Project Child Indonesia.

Menurutnya, Project Child adalah salah satu komunitas yang sudah sangat berdaya. Pasalnya, mereka memulai projek ini dari kecil hingga kemudian menjadi besar. Hal itu terbukti dari tiga Sekolah Sungai dan satu Sekolah Pantai di Pacitan Jawa Timur.

"Kuncinya ada di kolaborasi karena mereka [Project Child] melibatkan publik, donatur dari luar negeri dan terutama melibatkan masyarakat sekitar," kata dia.

Meski demikian, menurut Najela, Project Child masih mengalami kendala karena kondisi lingkungan dan kebutuhan masyarakat yang berbeda. Sehingga butuh program-program yang berbeda.

Untuk itu, jaringan SMSG berfungsi menjembatani antar komunitas untuk mengatasi berbagai kendala masing-masing. Misalnya, jika ada komunitas yang membutuhkan modul program dari komunitas atau organisasi lain yang relevan, maka itu dapat dikolaborasikan.

Project Child Indonesia, Abie Zaidannas mengatakan, kolaborasi ini mereka lakukan dengan berbagai pihak yang peduli dengan dunia pendidikan. Saat ini, Project Child memiliki setidaknya 90 relawan.

90 relawan inilah yang menjalankan sejumlah program pendidikan di tiga Sekolah Sungai, satu Sekolah Pantai dan 30 sekolah formal untuk mengampanyekan tentang pendidikan lingkungan dan kesehatan. Yang sedang mereka galakkan saat ini adalah program air minum ke sekolah.

"[Murid] semua sekolah sungai cuma 180-an. Tapi penerima manfaat program air minum ke sekolah dan program literasi digital ada 10.000-an anak," kata dia.

Baca juga artikel terkait DUNIA PENDIDIKAN atau tulisan lainnya dari Irwan Syambudi

tirto.id - Pendidikan
Reporter: Irwan Syambudi
Penulis: Irwan Syambudi
Editor: Alexander Haryanto