tirto.id - Aktivitas nelayan Kabupaten Sukabumi seperti di Palabuhanratu, Ciracap dan Cisolok tidak ikut terkena dampak gempa berkekuatan 6,3, Skala Richter yang berpusat di Kota Sukabumi, Jawa Barat, hari ini, Senin (12/6/2017).
"Aktivitas nelayan masih normal walaupun pagi harinya sekitar pukul 06.15 WIB terjadi gempa bumi yang getarannya cukup kencang dirasakan," kata Kasi Operasional Pelabuhan Bagian Data Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu (PPNP) Kementerian Kelautan dan Perikanan Tatang Suherman di Palabuhanratu.
Meski demikian, Tatang tetap mengimbau kepada nelayan agar waspada dengan gempa susulan yang kekuatannya lebih besar dan berpotensi Tsunami.
Untuk itu, nelayan tidak perlu panik dan jangan mempercayai berita atau informasi hoax yang tidak bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya, demikian ia menyarankan.
Mengutip Antara, aktivitas nelayan baik yang berangkat maupun pulang melaut, menurut Tatang, masih seperti biasa dan kegiatan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) tetap normal pascagempa.
Selain itu, kondisi gelombang pun tidak menunjukan ada perubahan setelah gempa berlangsung, padahal pusatnya terjadi di tengah laut selatan Sukabumi.
"Nelayan sudah paham dengan kondisi alam dan jika ada potensi terjadinya tsunami pasti alarm tanda bahaya berbunyi dan Tsunami Early Warning System (TEWS) atau sistem peringatan dini tsunami akan memberikan informasi," tambahnya.
Di sisi lain, minimnya nelayan yang melaut bukan karena terpengaruh gempa bumi tetapi karena hasil tangkapan ikan yang minim ditambah gelombang cukup tinggi dan cuaca kurang bersahabat seperti hujan deras disertai angin.
Dikabarkan sebelumnya, gempa bumi yang cukup kuat itu membuat panik warga Kota dan Kabupaten Sukabumi namun belum ada laporan kerusakan.
"Kami sekeluarga terkejut dengan besarnya guncangan gempa tersebut. Bahkan, tanpa pikir panjang lari ke luar rumah walaupun saat itu tengah turun hujan," kata Yeni Haryani, warga Kelurahan Benteng, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi.
Gempa juga dirasakan warga Kabupaten Sukabumi hingga Pelabuan Ratu seperti dituturkan Nadia Intan Nuraini, warga Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi.
Nadia menerangkan, dirinya tengah menyiapkan anak-anaknya bersekolah dan memandikan anaknya ketika getaran gempa bumi cukup kencang mengguncangnya.
"Saya spontan menggendong anak ke luar dari kamar mandi karena getaran gempa yang dirasakan sangat kencang. Khawatir terjadi sesuatu kepada kami," kata Nadia.
Hingga saat ini belum ada laporan kerusakan terkait gempa bumi ini dari BPBD baik Kota maupun Kabupaten Sukabumi.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari