Menuju konten utama

Gempa M4,7 Guncang Sukabumi, Getaran Terasa hingga Tangerang

Hasil analisa BMKG menunjukkan pusat gempa bumi ini tepatnya berlokasi di darat pada jarak 25 kilometer Barat Laut Kabupaten Sukabumi pada kedalaman 5 km.

Gempa M4,7 Guncang Sukabumi, Getaran Terasa hingga Tangerang
Ilustrasi Gempa. FOTO/Istockphoto

tirto.id - Gempa bumi berkekuatan magnitudo 4,7 mengguncang Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat sekitar pukul 6.25 WIB, Kamis (14/12/2023). Hasil analisa BMKG menunjukkan pusat gempa bumi ini terletak pada koordinat 6.76 LS dan 106.53 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 25 kilometer Barat Laut Kabupaten Sukabumi pada kedalaman 5 kilometer.

"[Gempa bumi] tepatnya berlokasi di darat pada jarak 25 kilometer barat laut Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pada kedalaman 5 kilometer," Kepala BBMKG Wilayah II Tangerang Hartono dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (14/12/2023).

Dia menyebutkan, gempa bumi itu terjadi akibat patahan atau sesar aktif. Gempa bumi ini tergolong sebagai gempa bumi dangkal. Gempa dirasakan oleh sejumlah masyarakat di sejumlah wilayah di Sukabumi dan sekitarnya. Misalnya, Pamijahan, Panggarangan, Tangerang Selatan, hingga Pelabuhan Ratu.

"Namun hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa bumi tersebut," tutur dia.

Hartanto mengimbau masyarakat agar tetap tenang usai gempa terjadi. Warga diimbau agar terus memantau informasi soal gempa di akun resmi BMKG.

"Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," tambahnya.

Sementara itu, Kepala Pusat Gempa dan Tsunami, Daryono mengungkapkan rangkaian gempa terjadi sejak Rabu (6/12/2023) hingga Kamis (14/12/2023) pukul 06.35 WIB. Berdasarkan hasil analisa BMKG, episenter gempa tersebut terletak pada koordinat 6.76 LS dan 106.53 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 25 km Barat.

"Gempa tersebut terjadi di Laut Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada kedalaman 5 km," kata Daryono dikutip dari keterangan tertulis.

Lebih lanjut Daryono menuturkan, penyebab gempa adalah aktivitas sesar aktif. Hal tersebut didapat setelah BMKG memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya.

"Yang pasti ini aktivitas gempa di kompleka gunung api," tutur Daryono.

Dampak gempa bumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (Shakemap) BMKG dan berdasarkan laporan dari masyarakat, gempa bumi di wilayah Pamijahan memiliki skala intensitas III - IV MMI. Artinya, getaran dirasakan nyata di dalam dan luar rumah. Gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.

Gempa yang dirasakan di Panggarangan, Bayah, Kalapanunggal, Cilograng, Bogor memiliki skala intensitas III MMI. Artinya, getaran dirasakan nyata dalam rumah dan terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.

Gempa juga dirasakan oleh masyarakat di Ciputat, Tangerang dengan skala intensitas II - III MMI. Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

"Getaran gempa juga dirasakan masyarakat di Pelabuhan Ratu dengan skala intensitas II MMI. Artinya, getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang," kata Daryono.

Baca juga artikel terkait GEMPA BUMI DI SUKABUMI atau tulisan lainnya

tirto.id - Flash news
Reporter: Iftinavia Pradinantia, Muhammad Naufal & Iftinavia Pradinantia
Editor: Intan Umbari Prihatin