Menuju konten utama

Gempa Hebat di Yunani-Turki Akibatkan 2 Tewas, 200 Terluka

Korban tewas di Kos diidentifikasi sebagai warga negara Turki dan Swedia. Keduanya tewas saat langit-langit sebuah bar di pusat kota Kos runtuh.

Gempa Hebat di Yunani-Turki Akibatkan 2 Tewas, 200 Terluka
Gempa bumi mengguncang Turki dan Yunani, Jumat (21/7/2017). FOTO/Reuters

tirto.id - Dua orang tewas dan lima orang lainnya terluka parah di Pulau Kos, Yunani setelah gempa hebat melanda negara tujuan wisata di sekitar Laut Aegea pada Jumat (21/7/2017) dini hari.

Dilansir dari The Guardian, gempa berkekuatan 6,5 tersebut melukai 200 orang lainnya di kota-kota pesisir Yunani dan Turki.

Kerusakan itu dinilai jauh lebih sedikit daripada yang bisa diperkirakan untuk gempa dengan ukurannya. Survei Geologi Amerika Serikat mengatakan bahwa gempa tersebut adalah gempa yang cukup dangkal, hanya 6 mil dari kedalaman 10 km di bawah dasar laut kota pesisir barat daya Marmaris di Provinsi Muğla, Turki.

Sementara itu, titik pusat gempa hanya berjarak 6 mil selatan resor Bodrum Turki dan 10 mil dari Kos.

Kedua korban tewas di Kos diidentifikasi sebagai warga negara Turki dan Swedia. Keduanya tewas saat langit-langit sebuah bar di pusat kota Kos runtuh. Lima orang lainnya di bar – dua orang Swedia, dua orang Yunani dan satu orang Norwegia - terluka parah dan telah diterbangkan ke Kreta untuk perawatan medis. Satu di antaranya dilaporkan menderita luka pada bagian kaki cukup parah.

Kos, di kepulauan Dodecanese, dan kota-kota Turki di Bodrum dan Datça merupakan kota tujuan wisata.

Gempa yang melanda wilayah pesisir Yunani yang berbatasan dengan Turki dalam beberapa pekan terakhir, telah menghasilkan lebih dari 100 gempa susulan. Sebuah tremor kedua berukuran 5,1 menghantam 16 mil selatan Leros, setelah gempa pertama melanda Kos pukul 01.53 pagi waktu setempat. Tiga tremor lebih lanjut terjadi dengan kekuatan 4.6, 4.5 dan 4.7.

Michael Heckmann, wisatawan asal Jerman yang sedang berlibur di Kos bersama istri dan keempat anaknya, mengatakan kepada Guardian menggambarkan gempa tersebut.

"Sangat menakutkan - seluruh ruangan berguncang saat gempa terjadi. Kami dibangunkan ketika tempat tidur gemetar, dan (kami) membungkuk. Ketika saya berdiri saya masih terguncang dan seluruh ruangan tampak bergerak.

"Itu sangat menakutkan. Saya membangunkan semua anak saya dan mengatakan kepada mereka bahwa kami harus keluar dari rumah. Itu adalah gempa pertamaku dan sangat menakutkan. Semua orang keluar dari hotel dan kami tinggal di luar gedung selama sekitar satu jam dan kemudian manajemen hotel mengatakan kepada kami bahwa aman untuk kembali ke gedung-gedung. "

Tayangan televisi dari Provinsi Muğla di Turki menunjukkan ratusan orang meninggalkan bangunan mereka dan menunggu di jalanan, sementara yang lainnya lari dari bangunan di jalan raya.

Ethymios Lekkas, profesor geologi Yunani, memperkirakan Pulau Kos akan terus diguncang oleh gempa susulan "sampai dua minggu" namun mengatakan bahwa untuk gempa sebesar itu, kerusakannya sangat terbatas. Gempa berkekuatan 6,2 SR yang melanda Pulau Lesbos bulan lalu menyebabkan kerusakan yang jauh lebih besar.

Juru bicara pemerintah Yunani, Dimitris Tzanakopoulos, mengatakan bahwa berbeda dengan gempa Lesbos, kerusakan di Kos terbatas. "Perlahan, pelan-pelan kehidupan kembali normal," katanya.

Kementerian Luar Negeri Inggris telah menyarankan turis Inggris untuk mengikuti saran dari otoritas lokal dan operator tur.

Sebagai informasi, lebih dari 600 orang meninggal pada bulan Oktober 2011 di provinsi timur Van, Turki, setelah gempa berkekuatan 7,2 skala richter dan gempa susulan kuat terjadi. Pada tahun 1999, dua gempa besar menewaskan sekitar 20.000 orang di negara bagian barat laut yang padat penduduknya itu. Adapun gempa berkekuatan 5,9 SR pada tahun 1999 telah menewaskan 143 orang di Yunani.

Baca juga artikel terkait GEMPA BUMI atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari