tirto.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan terdapat sebanyak 25 gempa susulan pasca gempa bumi 5,6 magnitudo (M) di Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat yang terjadi pada pukul 13.21 WIB, Senin (21/11/2022).
Hal tersebut disampaikan Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati via Zoom dalam konferensi pers bertajuk “Gempa Tektonik M 5,6 di Cianjur, Jawa Barat, Tidak Berpotensi Tsunami” yang disiarkan langsung melalui kanal YouTube Info BMKG pada Senin (21/11/2022) sore.
“Hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 25 kali gempa susulan dengan magnitudo terbesar 4 dan terkecil 1,8,” ungkap dia.
Berdasar hasil analisis BMKG, kata Dwikorita, menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki parameter yang dengan magnitudo 5,6. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 6,86 derajat lintang selatan (LS), 107,01 derajat bujur timur (BT), tepatnya berlokasi di darah di wilayah Kecamatan Sukalarang, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jabar pada kedalaman 11 kilometer (KM).
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal,” sambung dia.
Dwikorita menambahkan, BMKG menduga gempa bumi ini akibat aktivitas Sesar Cimandiri atau Sesar Padalarang.
“Jadi kami belum dapat memastikan sesar yang mana, karena masih membutuhkan beberapa data yang harus kami cek langsung di lapangan dengan pengukuran,” jelas dia.
#Gempa Mag:5.6, 21-Nov-22 13:21:10 WIB, Lok:6.84 LS,107.05 BT (10 km BaratDaya KAB-CIANJUR-JABAR), Kedlmn:10 Km, tdk berpotensi tsunami #BMKGpic.twitter.com/wLQpFRFuZH
— BMKG (@infoBMKG) November 21, 2022